kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anak usaha ESSA cari pendanaan


Selasa, 09 Juni 2020 / 05:00 WIB
Anak usaha ESSA cari pendanaan


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk melalui anak usaha bernama PT Panca Amara Utama berencana mencari pendanaan jumbo hingga senilai US$ 450 juta. Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Jumat (5/6) pekan lalu merestui aksi korporasi tersebut.

Pendanaan tersebut berupa penerbitan surat utang dan pinjaman bank. "Ada pemberian jaminan perusahaan (corporate guarantee) atau bentuk jaminan lain oleh perseroan untuk menjamin rencana transaksi yang merupakan suatu transaksi material," ungkap Lufy Setia, Sekretaris Perusahaan PT Surya Esa Perkasa Tbk dikonfirmasi KONTAN, Sabtu (6/6).

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 Juni 2020, transaksi US$ 450 juta akan terdiri dari US$ 350 juta obligasi dan US$ 100 juta utang bank. Tingkat suku bunga maksimal 7,5% per tahun. Periode maksimal jatuh tempo paling lama tujuh tahun sejak tanggal diterbitkan atau tahun 2027 mendatang.

Pencarian dana Panca Amara terikat jaminan dengan nilai paling besar US$ 500 juta. Perusahaan yang mengoperasikan pabrik amonia tersebut akan menjaminkan seluruh aset yang dimiliki.

Sementara Surya Esa bakal menjaminkan seluruh saham yang dimiliki di Panca Amara. Emiten berkode saham ESSA di BEI tersebut juga siap memberikan corporate guarantee.

Setelah dikurangi biaya-biaya, komisi serta pengeluaran lain, Panca Amara akan menggunakan dana hasil transaksi material tersebut untuk pembiayaan kembali (refinancing) seluruh utang kepada International Finance Corporation. Sisanya, untuk modal kerja perusahaan itu.

Mengacu informasi laporan keuangan Surya Esa pada kuartal I 2020, di tahun 2014 dan 2015, Panca Amara memperoleh kredit yang terbagi dalam dua perjanjian dari IFC untuk pembangunan pabrik amonia. Perjanjian pertama adalah pinjaman A dan B dengan jatuh tempo masing-masing 15 Oktober 2027 dan 15 Oktober 2025. Pinjaman yang telah ditarik sampai 31 Maret 2020 atau akhir tahun lalu mencapai US$ 499,35 juta.

Satu lagi adalah perjanjian pinjaman C dengan fasilitas maksimal senilai US$ 27,1 juta. Jatuh temponya pada 15 Oktober 2027.

Terus beroperasi

Hingga 31 Maret 2020, Surya Esa mengempit 0,585% saham Panca Amara secara langsung. Sementara melalui anak usaha lain yaitu PT Sepchem, mereka mendekap 59,415% saham Panca Amara.

Nilai aset Panca Amara sampai akhir Maret kemarin sebesar US$ 841,22 juta atau naik 0,74% dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Perusahaan itu mencatatkan rugi dialokasikan kepada kepentingan non pengendali senilai US$ 757.332.

Sembari mengawal rencana pencarian dana, Surya Esa  menyiapkan sejumlah strategi demi bertahan di tengah pandemi Covid-19. Efek gulirnya berdampak pada harga jual komoditas dan permintaan produk mereka.

Sejauh ini, Surya Esa tetap mengupayakan operasional pabrik berjalan tujuh hari 24 jam. Namun manajemen perusahaan memastikan, kegiatan produksi tetap memperhatikan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah. "Strategi perusahaan saat ini adalah fokus produksi pada tingkat maksimum sembari mengendalikan biaya di semua lini dan menjaga efisiensi di semua operasi," tutur Lufy.

Surya Esa belum bersedia membagikan proyeksi kinerja 2020. Kalau selama kuartal I kemarin, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih turun lebih dari 4,5 kali lipat menjadi US$ 1,03 juta. Padahal pendapatan masih tumbuh 8,41% year on year (yoy) menjadi US$ 62,94 juta dari sebelumnya US$ 58,05 juta. Penyebabnya, harga LPG dan amonia lebih rendah ketimbang kuartal pertama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×