kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anak usaha Intikeramik Alamasri Industri (IKAI) kaji sejumlah opsi ekspansi pabrik


Jumat, 06 November 2020 / 15:29 WIB
Anak usaha Intikeramik Alamasri Industri (IKAI) kaji sejumlah opsi ekspansi pabrik
ILUSTRASI. Pabrik keramik PT Internusa Keramik Alamasri, anak usaha PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) lewat anak usahanya yang fokus menjalankan bisnis keramik, PT Internusa Keramik Alamasri Tbk (INKA) sudah mengagendakan sejumlah rencana ekspansi untuk mengembangkan usahanya. 

Direktur Pelaksana INKA, Angelica Lie memaparkan INKA sebagai produsen keramik terus berupaya untuk bertumbuh sehat baik secara organik maupun non-organik. "Organik, dengan cara mempertahankan kualitas operasional yang prima melalui keunggulan produk berkualitas dan lini produksi yang efisien. Di saat yang bersamaan, INKA juga mengembangkan pasar dengan orientasi ekspor ke pasar internasional," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (2/11). 

Asal tahu saja, pada akhir September 2020 yang lalu, INKA melakukan ekspor perdana ke Amerika Serikat. Pasar yang dibidik Essenza adalah ke kawasan California yang dinilai memiliki pangsa pasar yang besar karena salah satu jantung properti di AS. 

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) serap capex Rp 700 miliar hingga kuartal III-2020, untuk apa saja?

Adapun pengembangan secara non-organik, lanjut Angelica, secara umum diarahkan kepada peningkatan kemampuan produksi dengan beberapa alternatif seperti pembelian lini produksi dari pihak lain, akuisisi pabrik kompetitor, relokasi pabrikan China di Indonesia yang dikelola oleh Essenza dan beberapa hal lainnya.

Angleica menjelaskan mengenai pembelian lini produksi dari pihak lain dan akuisisi pabrik kompetitor, alasannya karena INKA  melihat ada beberapa negara yang membebankan bea masuk yang sangat tinggi untuk impor produk dari China. Angelica mengatakan hal ini membuka peluang kerjasama strategis dengan pabrikan China untuk mengalihkan produksinya ke Indonesia dan bekerjasama dengan INKA. 

"Dalam hal ini kami telah terbukti siap terjun ke pasar ekspor Internasional dengan standar mutu kualitas yang tinggi dan lini produksi yang efisien," kata Angelica. 

Angelica menambahkan saat ini  INKA sedang melakukan survei terhadap pabrik di China dan potensinya di Indonesia sebagai langkah kongkrit menuju rencana itu. Di sisi lain, INKA juga menunjuk konsultan investasi untuk membantu identifikasi calon mitra. 

Baca Juga: Melihat kinerja Bayan Resources (BYAN) hingga kuartal III 2020

Meski demikian, Angelica belum mau buka-bukaan soal target eksekusi rencana tersebut serta anggaran dana berikut sumber dananya. Dia hanya mengatakan bahwa realisasi ekspansi ini diupayakan secepatnya bisa dilakukan untuk mengoptimalkan peluang  yang ada. 

Lantas mengenai nilai investasinya, Angelica bilang INKA telah menunjuk konsultan investasi yang sedang mempersiapkan skema terbaik agar biaya investasi tetap efisien dengan sumber pendanaan yang tepat.

Selanjutnya: Harga batubara turun, laba bersih Bukit Asam (PTBA) turun 44% di kuartal III-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×