kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anak Usaha Martina Berto Dapat Kontrak Rp 97 Miliar dari Perusahaan Multinasional


Jumat, 29 Juli 2022 / 16:13 WIB
Anak Usaha Martina Berto Dapat Kontrak Rp 97 Miliar dari Perusahaan Multinasional
ILUSTRASI. Anak usaha Martina Berto (MBTO) dapat kontrak Rp 97 miliar dari perusahaan multinasional raksasa dunia


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Martina Berto Tbk (MBTO), yang bergerak sebagai perusahaan toll manufacturing dengan mekanisme resource sharing, PT Cedefindo mengantongi kontrak baru dari raksasa multinasional dunia senilai Rp 97 miliar untuk masa kerja 6 bulan. 

Managing Director Martina Berto, Kilala Tilaar menjelaskan, Cedefindo mendapatkan kontrak dari multinasional raksasa dunia dengan volume sangat tinggi. 

“Kontrak senilai Rp 97 miliar ini akan dicatat juga di kinerja 2022 dan membantu untuk mendongkrak kinerja MBTO di tahun ini,” jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Jumat (29/7). 

Baca Juga: Martina Berto (MBTO) Revisi Target Penjualan dan Laba Menjadi Lebih Tinggi

Dengan diperolehnya kontrak tersebut, Kilala menyebutkan, akan membuat kapasitas produksi Cedefindo melonjak signifikan. Pihaknya memiliki 5 mesin yang beroperasi otomatis dimulai dari proses pengolahan, packaging primer, sampai dikemas ke dalam kardus, di mana mesin-mesin tersebut hanya dioperasikan oleh dua orang. 

“Pabrik ini berjalan 24 jam dalam 7 hari full sehingga bekerja setiap hari.  Memang besar sekali secara unit ada 181 juta unit yang kita mesti delivery,” ungkapnya. 

Kilala menjelaskan lebih lanjut, sejatinya Cedefindo ditopang oleh tiga kelompok klien besar. Yang pertama, kelompok multinasional yang menjadikan Cedefindo sebagai hub produksi mereka di seluruh dunia. 

Kilala mencontohkan, ada satu perusahaan multi level marketing (MLM) asal Amerika yang memusatkan beberapa produknya untuk diproduksi di Cedefindo. Kemudian, produk tersebut diekspor melalui perusahaan MLM tadi ke lebih dari 21 negara. 

 

Segmen kedua, perusahaan nasional yang memang mempercayakan produksinya di Cedefindo. Segmen ketiga adalah independen brand atau small medium enterprise, Kilala menyebutnya juga sebagai perusahaan-perusahaan baru.

“Kami ditopang oleh 146 brand di mana Cedefindo mengontrol mungkin 80% peredaran brand-brand kategori indie,” terangnya.

Direktur Utama Martina Berto, Bryan David Emil menjelaskan Cedefindo gencar sekali menarik klien-klien baru baik itu perusahaan lokal maupun multinasional. 

“Selain Cedefindo, Martina Berto juga berusaha memperkuat penjualan melalui PT Tara Parama Semesta (TPS) yang mengelola gerai Martha Tilaar Shop (MTS) dan penjualan online,”  jelasnya dalam kesempatan yang sama. 

Baca Juga: Martina Berto (MBTO) Jalin Kerja Sama dengan Anak Usaha Dosni Roha Indonesia (ZBRA)

Martha Tilaar Shop merupakan gerai yang menargetkan pasar kelas menengah atas dengan varian produk yang lebih banyak dibanding gerai-gerai independen sekaligus berfungsi sebagai customer experience centre bagi para konsumen.

Selain itu, MBTO juga mempertajam strategi untuk pemasaran dan multidistributor yakni dengan Tiga Raksa, dan Penta Valent, serta yang terbaru dengan Dos Ni Roha (DNR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×