Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI), anak usaha PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) yang bergerak di bidang distribusi teknologi, terus memperluas penetrasi di pasar keamanan siber Indonesia melalui kemitraan strategis dengan Sangfor Technologies.
Perusahaan teknologi global asal Tiongkok tersebut dikenal sebagai pemain utama di solusi cyber security dan cloud computing. Kerja sama ini menempatkan SMI sebagai distributor dan mitra resmi Sangfor di Indonesia.
Langkah ini diambil untuk menangkap peluang dari pesatnya pertumbuhan pasar keamanan siber nasional, yang menurut GMI Research tumbuh rata-rata 28% per tahun dan diproyeksikan naik dari US$ 1,4 miliar pada 2024 menjadi US$ 6,5 miliar pada 2032.
“Perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi tekanan besar akibat meningkatnya ancaman siber, kebutuhan kepatuhan regulasi yang ketat, dan keterbatasan anggaran TI. Kolaborasi ini akan menghadirkan solusi end-to-end yang memperkuat keamanan siber dan modernisasi infrastruktur, namun tetap efisien dari sisi biaya,” kata Lie Heng, Direktur PT Synnex Metrodata Indonesia, Rabu (13/8).
Baca Juga: Kalbe Farma Pastikan Kebijakan Tarif Trump Tak Beri Dampak Signifikan
Salah satu fokus kemitraan ini adalah pengenalan Sangfor Hyper-Converged Infrastructure (HCI), arsitektur cloud generasi ketiga yang diklaim mampu menurunkan Total Cost of Ownership (TCO) hingga 70% dibandingkan platform virtualisasi tradisional.
Solusi ini mengintegrasikan komputasi, penyimpanan, dan jaringan dalam satu platform, sekaligus menyederhanakan operasi dan meningkatkan keamanan.
Bagi industri di Indonesia, isu TCO menjadi perhatian serius karena banyak perusahaan yang menilai biaya platform virtualisasi konvensional terlalu tinggi. Sangfor dan SMI melihat ini sebagai celah pasar yang besar, terutama di sektor pemerintahan, jasa keuangan, ritel, dan manufaktur — empat sektor yang disebut paling cepat bertransformasi digital.
Kerja sama ini juga membawa portofolio keamanan siber Sangfor, mulai dari Secure Web Gateway (SWG), Next-Generation Firewall (NGFW), Endpoint Detection and Response (EDR), hingga Extended Detection and Response (XDR)dan Secure Access Service Edge (SASE).
Grayson Xia dari Sangfor Technologies menyebut kemitraan ini bukan sekadar kontrak distribusi, tetapi bagian dari strategi jangka panjang membentuk lanskap keamanan siber yang lebih matang di Indonesia.
"Dengan menggabungkan teknologi inovatif Sangfor dan jaringan mitra luas SMI, kami ingin menciptakan perubahan positif dan berkelanjutan di pasar Indonesia,” ujarnya.
Kemitraan ini sejalan dengan inisiatif digitalisasi nasional dan target Indonesia menjadi pusat keamanan siber regional. Dukungan yang diberikan SMI mencakup layanan pra-penjualan, implementasi, purna jual, serta program insentif bagi mitra.
Acara peluncuran kemitraan ini digelar 12 Agustus 2025 dengan tema “End-to-end Converged Security & Modernize Data Center with Sangfor”, dihadiri pelaku bisnis dari berbagai sektor. Selain memamerkan produk dan teknologi terbaru, SMI dan Sangfor juga memaparkan use case nyata dari pelanggan yang telah mengimplementasikan solusi mereka.
Baca Juga: Targetkan 3% Market Share dalam 2 Tahun, Polytron Resmi Masuk Segmen Produk Laptop
Selanjutnya: WhatsApp & Instagram: Media Sosial Paling Populer di Indonesia
Menarik Dibaca: Jadwal Pertandingan Final UEFA Super Cup 2025: PSG vs Tottenham (14/8/2025)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News