kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ancol ekspansi dua taman wisata baru


Sabtu, 16 Agustus 2014 / 07:10 WIB
Ancol ekspansi dua taman wisata baru
ILUSTRASI. Cari Harga Mobil Bekas Toyota Avanza? Generasi Kedua Jadi Rekomendasi. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Persediaan lahan atawa landbank yang semakin menipis di kawasan Ancol, Jakarta Utara, mendorong PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk berekspansi. Maklum, ruang gerak pengembangan yang makin sempit tentu membatasi upaya pengelola Taman Impian Jaya Ancol ini untuk mengail pundi-pundi fulus.

Langkah yang Jaya Ancol tempuh adalah membikin dua taman wisata baru. Pilihan perusahaan berkode PJAA di Bursa Efek Indonesia ini, pertama, membangun taman wisata di Solo, Jawa Tengah.

Metty Yan Harahap, Corporate Communication Manager Pembangunan Jaya Ancol bilang, pembangunan taman wisata Solo sudah berjalan. Sayangnya, dia enggan membeberkan nilai investasi proyek wisata di Kota Batik ini.

Jaya Ancol berencana menyuguhkan konten wisata mirip dengan Taman Impian Jaya Ancol. Plus, sentuhan konten lokal di arena rekreasi ini seluas 15 hektare (ha) ini.

Sebelumnya, manajemen Jaya Ancol menyebutkan berencana merenovasi Taman Satwa Taru Jurug, Solo. Di kawasan wisata kebun binatang ini, Jaya Ancol ini juga akan membangun arena wisata air atawa water park

Rencana kedua, membangun taman wisata di Cibodas, Jawa Barat di atas lahan seluas 30 ha. Berbeda dengan taman wisata Solo, Jaya Ancol belum mau blakblakan perihal konsep yang ingin disuguhkan di taman wisata yang berada dekat Kebun Raya Cibodas, di Kompleks Hutan Gunung Gede Pangrango ini. Perusahaan ini juga menyimpan rapat besaran duit yang dipersiapkan untuk membikin taman wisata Cibodas. 

Melongok laporan keuangan perusahaan ini per 31 Desember 2013, kas dan setara kas masih tersisa Rp 416,65 miliar. Sementara catatan duit internal perusahaan ini per 30 Juni 2014, tercatat Rp 450,81 miliar. 

Yang pasti, Jaya Ancol belum bisa melangkah jauh merealisasikan pembangunan. Pasalnya, "Ekspansi di Cibodas belum dapat izin resmi dari Perhutanan," ujar Metty kepada KONTAN, (15/8).

Tanpa menyebutkan proyeksi fulus yang akan dihasilkan, Jaya Ancol meyakini adanya prospek menggiurkan dari dua calon taman wisata baru tersebut. Perusahaan ini bilang, akan menyuguhkan produk wisata dengan harga menyesuaikan segmen pasar  masyarakat di sekitar area wahana wisata tersebut.

Tak akan menambah landbank

Jaya Ancol mengakui dua proyek taman wisata tersebut menjadi fokus pekerjaan rumahnya hingga akhir tahun. Hingga pungkasan tahun 2014, perusahaan ini belum berencana merealisasikan penambahan landbank. "Kami masih akan fokus pada ekspansi taman impian baru dan pengembangan Taman Impian Jaya Ancol," ujar Metty.

Jaya Ancol bukannya tak berupaya menambah landbank. Perusahaan ini diketahui menjadi satu dari tujuh perusahaan yang mengincar proyek pengembangan reklamasi 17 pulau buatan di pantai utara Ibu Kota senilai Rp 300 triliun. 

Namun, apa lacur, proyek ini belum juga bisa dieksekusi lantaran surat izin dari pemerintah daerah DKI Jakarta belum juga keluar. Di luar rencana terlibat dalam mega proyek reklamasi, belum ketahuan rencana lain yang pernah disampaikan Jaya Ancol untuk menambah tabungan lahan.

Adapun sepanjang semester I-2014, Jaya Ancol masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan 6,19%, atau sebesar Rp 488,18 miliar. Kontributor pendapatan terbesar bagi perusahaan ini pada paruh pertama tahun ini adalah pendapatan tiket yakni mencapai Rp 325,31 miliar. Sementara pada semester I-2013 pendapatan Jaya Ancol Rp 459,70 miliar.

Laba bersih tahun berjalan Jaya Ancol juga masih tumbuh tipis 3,96% menjadi Rp 72,40 miliar. Sementara pada semester I-2013 tercatat Rp 69,65 miliar.

Tahun ini, perusahaan ini mengincar pendapatan sekitar Rp 1,4 triliun. Sektor pariwisata ditargetkan bisa berkontribusi terbesar hingga 55%. Lantas sisanya berasal dari pendapatan properti, hotel, dan bidang lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×