Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk berencana menambah 11 filling station pada tahun depan. Saat ini jumkah filling station oksigen murni dan nitrogen murni perusahaan sebanyak 97 filling station.
Guna membangun 11 filling station pada 2019, AGII menyiapkan belanja modal sebanyak Rp 300 miliar. Dana tersebut berasal dai surplus operating cashflow dan juga fasilitas pinjaman perbankan yang tersedia.
“Kami sudah punya current fasilitas di beberapa bank pelat merah seperti BRI dan Mandiri serta bank multinational seperti CIMB dan QNB,” ujar Presiden Direktur Aneka Gas Industri Rachmat Harsono pada Kontan.co.id, Senin (10/12).
Sementara sejauh ini Aneka Industri telah membangun filling station di Bawen, Jawa Tengah, Pamekasan, Madura dan Baturaja, Sumatra Selatan. Selain itu perusahaan juga mulai melebarkan bisnisnya dengan membangun filling station di Indonesia bagian timur.
Rachmat mengungkapkan AGII akan membangun 11 filling station yang tersebar di wilayah Jawa maupun luar Jawa seperti Sulawesi, Kalimantan, Sumatra, dan Maluku.
Dalam membangun 11 filling station ini, sebagian besar AGII membeli peralatan maupun teknologi dari China. “Kombinasi dari dalam dan luar negeri, peralatannya sendiri seperti cryogenic tank, tabung silinder, vaporizer, filling rack, dan truck,” imbuhnya.
Tak hanya menambah filling station, pada tahun depan AGII juga berusaha untuk meningkatkan utilisasi kapasitas hingga 65%. Pada tahun ini AGII membidik pendapatan sebesar Rp 2 triliun, sampai September perusahaan ini sudah mengantongi pendapatan Rp 1,46 triliun naik 9,77% dari periode yang sama tahun lalu.
Aneka Gas Industri sebagai perusahaan yang bergerak di bidang gas oksigen murni dan nitrogen murni banyak meneken kontrak penjualan dengan pihak Rumah Sakit.
Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, penjualan sebesar 25% sudah terkontrak dengan Rumah Sakit, dimana 70% Rumah Sakit yang ada di Indonesia merupakan kliennya baik swasta maupun BUMN. Sisanya, 25% kontrak dengan retail. “Target pertumbuhan pendapatan dan laba bersih tahun depan minimum 2x GDP,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
