Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan gas industri, PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) optimistis terhadap prospek bisnisnya di sisa tahun ini maupun di tahun 2020 mendatang.
Direktur Utama AGII Rachmat Harsono memproyeksikan, hingga tutup tahun nanti, pendapatan AGII dapat tumbuh 10%--14% (yoy). Asal tahu saja, tahun 2018 silam AGII mencatat pendapatan sebesar Rp 2,07 triliun. Dengan asumsi tersebut, maka pendapatan perusahaan di tahun ini dapat mencapai kisaran Rp 2,27 triliun sampai Rp 2,35 triliun.
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA)-Pertamina ajukan insentif untuk harga DME yang kompetitif
Lebih lanjut, untuk tahun 2020 nanti Rachmat menargetkan AGII dapat meraih pertumbuhan pendapatan sekitar 10% (yoy). “Laba perusahaan juga kami targetkan sejalan dengan pertumbuhan pendapatan,” tambah dia, Selasa (17/12).
Target tersebut cukup realistis di tengah perekonomian nasional yang masih terancam stagnan di tahun depan. Dari situ, salah satu kunci yang jadi penentu arah kinerja AGII di tahun depan adalah efisiensi.
Di luar itu, manajemen AGII tetap yakin permintaan gas akan mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan inisiatif pemerintah yang berupaya mendongkrak industrialisasi gas, baik di sektor hulu ataupun hilir.
Baca Juga: Tinder, Neflix dan Tencent jadi jawara aplikasi penghasil pendapatan tertinggi
AGII akan tetap mengandalkan penjualan gas di sektor ritel untuk menopang kinerjanya di tahun depan. Segmen bisnis tersebut memang cukup dominan dalam pendapatan perusahaan. Di kuartal tiga lalu misalnya. Dari total pendapatan sebanyak Rp 1,61 triliun yang diraih AGII, Rp 482 miliar atau 31% di antaranya berasal dari sektor ritel.
Salah satu upaya yang dilakukan AGII untuk mendorong kinerja penjualan gas di sektor ritel adalah melakukan penetrasi yang menyasar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Selain itu, beberapa waktu lalu AGII juga menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengaplikasikan gas industri di sektor pertanian dan pangan. “Penggunaan gas industri tersebut dapat mendorong produktivitas petani dan pedagang kecil,” kata Rachmat.
Baca Juga: Demo bikin bisnis lesu, angka pengangguran Hong Kong naik
AGII juga akan tetap menambah produk gas baru yang ada di filling station milik perusahaan. Emiten ini juga punya rencana menambah kontrak baru di tahun depan. Namun, target kontrak baru tersebut masih dirahasiakan oleh perusahaan.
Sebagai catatan, hingga akhir kuartal tiga lalu AGII telah memproses 344 kontrak baru. 60% kontrak baru tersebut berasal dari sektor medis dengan nilai estimasi Rp 175 miliar.
Rachmat melanjutkan, untuk mendorong peningkatan kinerja di tahun depan, pihak AGII menyiapkan dana belanja modal sekitar Rp 250 miliar-Rp 300 miliar. Dana tersebut berasal dari kombinasi kas internal dengan utang dari pihak ketiga.
Baca Juga: Kemenperin beri penghargaan industri hijau kepada Bogasari
Proyeksi capex tersebut sebenarnya masih lebih rendah ketimbang capex AGII di tahun ini yang mencapai Rp 350 miliar. AGII memakai dana tersebut untuk pembangunan unit likuifaksi dan filling station serta pemeliharaan alat dan fasilitas perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News