Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) membentuk perusahaan patungan alias Joint Venture (JV) bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sulawesi Selatan (Sulsel). ANTM menjalin kerja sama dengan PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) atau SCI dan PT Luwu Timur Gemilang (Perseroda) atau LTG.
JV ini didirikan untuk pengembangan pertambangan nikel di Blok Pongkeru, Luwu Timur, Sulsel. Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama Antam Nico Kanter, Direktur LTG Iwan Usman dan Plt. Direktur Utama SCI Machmud Achmad, yang disaksikan oleh Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh dan Budiman selaku Bupati Luwu Timur.
Sebagai bagian dari holding industri pertambangan BUMN, Mind Id, Direktur Utama Antam Nico Kanter mengatakan bahwa pembentukan JV ini merupakan bentuk sinergi antara BUMN dan BUMD dalam mengoptimalkan potensi nikel di Blok Pongkeru.
"Kerja sama ini menjadi langkah penting dalam pengelolaan sumber daya nikel secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, sesuai prinsip good mining practice. Kami berharap kolaborasi BUMN dan BUMD ini mampu memberikan nilai tambah jangka panjang bagi industri nikel nasional," kata Nico dalam keterbukaan informasi, Jumat (13/9).
Baca Juga: Wow! Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 20.000 ke Rp 1.429.000 Per Gram, Jumat (13/9)
Dalam kerja sama ini, ANTM berperan sebagai pemegang saham mayoritas. Sedangkan SCI sebagai BUMD Provinsi dan LTG sebagai BUMD Kabupaten memiliki saham minoritas dengan porsi signifikan, agar BUMD mampu meningkatkan peran di sektor pertambangan serta memberikan manfaat bagi pendapatan daerah, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peluang kerja baru.
JV ini akan mengelola wilayah pertambangan di Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) Blok Pongkeru, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. T-304/MB.04/MEM.B/2024.
"Nantinya perusahaan ini diharapkan menjadi pemain kunci dalam rantai bisnis nikel di Indonesia, dengan kontribusi optimal bagi sektor pertambangan nasional," tandas Nico.
Sebagai informasi, dari sisi pergerakan saham, ANTM menutup perdagangan Jumat (13/9) dengan pelemahan 0,74% ke level harga Rp 1.335 per saham. Secara year to date, harga saham ANTM mengakumulasi penurunan 21,70%.
Selanjutnya: Ikhtiar Menggenjot Ekonomi dan Ekologi Lewat Festival Udang Banyuwangi
Menarik Dibaca: Napindo Gelar Indo Security, Indo Firex, dan IISMEX 2024 Expo & Forum
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News