kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi Kenaikan Permintaan, Begini Strategi Bisnis Sido Muncul (SIDO)


Kamis, 03 Februari 2022 / 19:00 WIB
Antisipasi Kenaikan Permintaan, Begini Strategi Bisnis Sido Muncul (SIDO)
ILUSTRASI. Sido Muncul (SIDO) akan meningkatkan produksi produk vitamin hingga minuman kesehatan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelombang ketiga Covid-19 melanda Indonesia. Emiten PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pun akan meningkatkan produksi produk vitamin hingga minuman kesehatan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan.

Direktur Utama SIDO David Hidayat mengatakan, SIDO memang menerima peningkatan permintaan terhadap produk vitamin dan minuman kesehatan saat awal masa pandemi. Hal ini berlanjut pada pandemi gelombang kedua yang diakui mengalami lonjakan luar biasa.

"Dengan adanya varian omicron yang merebak di Indonesia dan diprediksi akan terjadi gelombang 3, dan kami telah mempersiapkan jika terjadi lonjakan permintaan yang lebih besar. Kami telah mempersiapkannya sejak gelombang kedua melanda dengan melebihkan produksi barang," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (3/2).

Baca Juga: Tahun 2022, Sido Muncul (SIDO) Pasang Target Konservatif

Namun, David tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai besaran kenaikan permintaan serta volume produksi yang dilakukan.

Ke depannya, SIDO akan mencoba terus fokus memproduksi barang utama dan menjadi andalan SIDO, yakni vitamin, jamu dan produk herbal seperti Tolak Angin. Produksi minuman kesehatan dan herbal ini menjadi cara SIDO untuk memanfaatkan peluang dari permintaan yang ada.

"Target pertumbuhan penjualan kami tahun ini minimal 15%. Adapun dengan strategi penjualan kami yang telah ditentukan yaitu penyempurnakan jaringan distribusi, serta meningkatkan penjualan B to B," kata David.

Tahun ini, SIDO memang memasang target konservatif baik untuk pendapatan dan laba bersih yakni sebesar 15% dibandingkan 2021.

David menyebut, SIDO tidak memiliki rencana bisnis khusus. SIDO akan menjalankan strategi sebagaimana tahun lalu dengan lebih baik.

Adapun mengenai belanja modal atau capex, SIDO menyiapkan alokasi senilai Rp 200 miliar tahun ini, yang digunakan untuk penambahan fasilitas produk COD2 sehingga kapasitas bertambah 30%.

Baca Juga: Pembangunan IKN Berpotensi Positif Bagi Bisnis, Begini Pandangan Sido Muncul (SIDO)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×