Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Produsen tekstil PT Apac Citra Centertex Tbk terus menggenjot kontribusi penjualan dari pasar domestik. Hingga pertengahan tahun ini, kontribusi pasar dalam negeri sudah mencapai 58,5% dari total pendapatan perusahaan.
Direktur PT Apac Citra Centertex Tbk, Anas Bahfen mengatakan, tahun ini, perusahaan menargetkan kontribusi penjualan dari pasar dalam negeri mencapai 60%. Semula, kontribusi penjualan di pasar domestik hanya sekitar 30%, sedangkan 70% dikontribusi oleh penjualan dari pasar ekspor.
Anas bilang, perusahaan harus menyiasati permintaan ekspor yang lesu untuk tetap mempertahankan kinerjanya. Makanya, "Kami memaksimalkan potensi penjualan di pasar domestik," ujarnya Senin (30/9).
Krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat (AS) dan Eropa membuat permintaan tekstil dan garmen dari kawasan itu menurun drastis. Makanya, ke depan perusahaan berencana memindahkan tujuan ekspor dari pasar AS dan Eropa ke Asia Tenggara.
Pada semester I-2013, perusahaan berkode emiten MYTX ini mampu membukukan penjualan bersih Rp 867,03 miliar, naik 4,8% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Dari penjualan tersebut, sebesar Rp 507,7 miliar atau 58,55% dikontribusi oleh penjualan dari pasar domestik.
Anas bilang, peningkatan penjualan perusahaan pada semester I-2013 lantaran volume penjualan juga naik seiring kenaikan volume produksi.
Menurutnya, tahun ini, MYTX menargetkan bisa meningkatkan produksi sekitar 80.000 ton atau tumbuh 20% ketimbang tahun lalu.
Tahun 2012 lalu, perusahaan itu mampu memproduksi 64.000 ton yang dihasilkan dari tiga lini produksinya dari pabrik yang ada di Semarang, Jawa Tengah.
Jika target volume produksi tahun ini tercapai, maka utilisasi produksi perusahaan itu bisa mencapai 80%. Untuk menggenjot volume produksi tekstil dan garmennya, tahun ini, perusahaan akan menambah lini produksi baru. "Kami menargetkan bisa menambah 30 unit mesin baru secara bertahap," ujar Anas. Untuk membiayai rencana ekspansi ini, Apac Citra Centertex tahun ini menggelontorkan belanja modal sekitar US$ 10 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
