kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apartemen Cerberra incar pedagang Kota Tua


Kamis, 07 Juni 2012 / 18:34 WIB
Apartemen Cerberra incar pedagang Kota Tua
ILUSTRASI. Seorang tenaga medis tengah bekerja di laboratorium Wuhan.


Reporter: Adisti Dini Indreswari |

JAKARTA. Setelah berhasil menjual seluruh unit apartemen di menara pertama, PT Bumi Perkasa Permai langsung meluncurkan menara kedua, yaitu Cerberra di superblok Green Central City (GCC), Jalan Gajahmada, Jakarta Barat. Bumi Perkasa Permai membidik pedagang yang berbisnis di sekitar lokasi GCC.

Cerberra yang dibangun setinggi 24 lantai terdiri dari 428 unit. Setiap unit dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 600 juta.

Menurut Chief Operating Officer (COO) Bumi Perkasa Permai Martono Hadipranoto, permintaan di kawasan Kota Tua sangat tinggi, mengingat lokasinya dekat segitiga emas pusat perdagangan Mangga Dua-Glodok-Pasar Pagi. "Omzetnya tidak main-main," ungkap Martono usai peluncuran Cerberra di Jakarta, Kamis (7/6).

Makanya, Martono yakin Cerberra habis terjual dalam waktu setahun. Penjualannya sendiri akan dimulai tanggal 10 Juni nanti dan dibagi menjadi dua fase. Fase pertama meliputi 90 unit selama tiga bulan, kemudian sisanya dihabiskan selama delapan bulan berikutnya.

Sebagai perbandingan, menara apartemen yang pertama di GCC, yaitu Adenium juga habis terjual dalam waktu setahun setelah diluncurkan bulan Mei tahun lalu. Posisi harga terakhir Adenium adalah Rp 500 juta per unit, dengan kenaikan 20%-25% dari harga perdana. Bedanya, Cerberra ditujukan untuk segmen pasar yang lebih tinggi dari Adenium.

Martono melanjutkan, saat ini pembangunan Cerberra sudah mencapai 80%. Kalau tidak ada aral melintang, serah terima bisa dilakukan mulai November tahun ini. Adapun investasi untuk pembangunannya senilai Rp 300 miliar, tidak termasuk lahan.

Selain menara Adenium dan Cerberra, di superblok GCC yang luas lahannya mencapai 1,4 hektare (ha) juga berdiri satu menara lagi untuk Hotel Novotel, yang direncanakan beroperasi di kuartal tiga. Hotel Novotel GCC terdiri dari 237 kamar dan akan dioperasikan sebagai hotel bintang empat, dengan tarif antara Rp 700.000-Rp 800.000 per malam. "Permintaan hotel berbintang di kawasan ini tinggi, tapi pasokan belum ada," ujar Martono lagi.

Bumi Perkasa Permai juga melengkapi GCC dengan area komersial Citywalk di jembatan yang menghubungkan apartemen dan hotel sebanyak tiga lantai, serta di kaki menara Cerberra sebanyak lima lantai. Area komersial terdiri dari perkantoran dengan luas area yang bisa disewakan 9.000 m2, dan ritel 6.000 m2.

Tarif sewa untuk kantor dipatok sebesar Rp 250.000 per m2 per bulan, sedangkan ritel antara Rp 200.000-Rp 500.000 per m2 per bulan. Martono menargetkan ritel dibuka di semester dua. Sedangkan perkantorannya sudah lebih dulu beroperasi.

Sekedar informasi tambahan, Bumi Perkasa Permai merupakan anak usaha Modern Group, yang juga membawahi PT Modernland Realty Tbk dan PT Modern Internasional Tbk. Perusahaan menargetkan meraup penjualan Rp 750 miliar dari seluruh proyek di GCC yang ditargetkan rampung dibangun tengah tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×