kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis hotel ketat, HOME incar properti


Kamis, 07 Juni 2012 / 05:40 WIB
Bisnis hotel ketat, HOME incar properti
ILUSTRASI. Bayam termasuk salah satu makanan penurun tekanan darah tinggi.


Reporter: Rika Theo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dengan banyaknya hotel-hotel baru yang berdiri di Batam, membuat PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) menghadapi persaingan yang semakin ketat. Perusahaan pemilik Goodway Hotel di Batam inipun berniat masuk ke bisnis properti dengan membangun kompleks kondominium.

"Persaingan makin ketat, kalau cuma hotel saja enggak bisa. Makanya kita harus makin gesit ke bisnis properti," kata Ardi Syofyan, Direktur Keuangan Hotel Mandarine setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Rabu (7/6) kemarin.

Perusahaan hendak membangun kondominium di tepi pantai di Batam yang akan dilengkapi oleh pusat perbelanjaan. Ardi bilang, perusahaan sudah mengincar lahan seluas 20 hektare untuk kondominium tersebut. Agar rencana berjalan mulus, perusahaan berniat mengakuisisi perusahaan properti di Batam. Hanya saja Ardi belum mau mengungkap nama perusahaan itu.

"Semua baru rencana, kami akan membawanya ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dulu," jelas dia. Pasalnya, perseroan bakal rights issue untuk membiayai akuisisi tersebut.

Hotel Mandarine merencanakan rights issue berjalan pada September ini dengan target raihan dana sekitar Rp 200-an miliar. Jika lancar, seluruh dana akan digunakan untuk membangun bisnis properti itu tahun ini juga.

Menurut Ardi, bisnis properti di Batam masih potensial dan sejalan dengan lini bisnis perusahaan. "Properti di Singapura juga sudah jenuh. Jadi kami menargetkan pasar Singapura," paparnya. Kondominium ini nantinya akan dijual secara strata title.

Sedangkan Goodway Hotel tahun ini menargetkan tingkat hunian 70%, naik dari tahun lalu yang sebanyak 56,56%. "Sampai Mei ini, tingkat occupancy memang baru 50%. Tapi itu karena belum masuk musim liburan," jelas Ardi.

Sayangnya, sepanjang 2011, perusahaan hanya mencetak laba bersih Rp 813,5 juta, anjlok 69,52% dari 2010. Tapi, pendapatan perusahaan masih tumbuh 23,93% dari tahun lalu menjadi Rp 41,48 miliar. "Laba turun karena utang ke pemegang saham dihitung dengan nilai tunai tahun ini dan ada konversi utang dalam dollar ke rupiah," jelas Ardi.

Namun, perusahaan masih optimistis kinerja tahun ini. akan mencapai Rp 50 miliar, naik 22% dari tahun lalu. Sedang target laba bersih Rp 7 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×