Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menilai implementasi Badan Layanan Umum (BLU) Batubara berfokus pada pasokan untuk kelistrikan saja.
"Kami sejak awal tetap konsisten, Ide awal pembentukan BLU itu untuk kelistrikan yang digunakan oleh seluruh masyarakat dalam negeri," ungkap Hendra kepada Kontan, Senin (21/11).
Hendra menjelaskan, berbeda dengan sektor kelistrikan, sebagian produk industri umumnya ditujukan untuk ekspor.
Kendati demikian, Hendra memastikan pihaknya pun akan tetap menghormati kebijakan yang ada jika nanti sudah diimplementasikan dan didasarkan pada regulasi yang ada. Selain itu, ada sejumlah poin lain yang disorot yakni sisi kelembagaan dan tarif.
Baca Juga: BLU Batubara Mendesak, APBI Berikan Sejumlah Catatan
"Dari sisi pemerintah perlu lembaga yang dalam pengelolaannya transparan," tegas Hendra.
Hendra menjelaskan, transparansi diperlukan sebab dana yang dikelola tergolong besar. Apalagi, setiap pelaku usaha pertambangan memiliki karakteristik yang beragam.
Menurutnya, kelancaran pembayaran dana kompensasi nantinya sangat penting sebab bakal berpengaruh pada arus kas perusahaan. Kehadiran BLU Batubara diharapkan dapat menjadi solusi permanen untuk pemenuhan batubara dalam negeri.
Selain itu, BLU Batubara diharapkan tidak merugikan baik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan pelaku usaha pertambangan. Hendra menambahkan, poin lain yang perlu disoroti yakni pengenaan tarif.
"Itu perlu dibahas misalnya apakah ini per 3 bulan apakah nanti opsi-opsi apa yang (akan) dipakai itu sebaiknya dibahas dulu sehingga bisa dapatkan skema yang terbaik," pungkas Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News