Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) memiliki sejumlah rencana kontrak kerja di jasa hulu migas dan panas bumi yang hendak dieksekusi pada tahun 2021 mendatang.
Corporate Secretary Apexindo Pratama Duta Frieda Salvatina mengatakan, APEX telah terlibat aktif dalam program pemerintah untuk mencapai target lifting migas dan energi terbarukan. Perusahaan ini pun kerap mengerjakan proyek bersama PT Pertamina (Persero) yang notabene pelanggan utamanya.
APEX pun telah memiliki pengalaman selama 25 tahun tanpa henti dalam mendukung kegiatan Pertamina di Wilayah Kerja (WK) Mahakam. “Kami telah mengerjakan lebih dari 50% pengeboran 2.165 sumur di Blok Mahakam dengan total kedalaman lebih dari 4,5 juta meter sejak 1982,” terang Frieda dalam paparan publik virtual, Kamis (10/12).
Di tahun depan, APEX memiliki beberapa kontrak kerja terkait jasa hulu migas. Di antaranya, pekerjaan jasa migas di Blok Mahakam, Kalimantan Timur yang dikelola oleh Pertamina Hulu Mahakam. Di sana, APEX akan mengoperasikan Rig Maera mulai kuartal II-2021. Sebelumnya, operasional Rig Maera di Blok Mahakam berakhir pada Mei 2020 lalu.
APEX juga akan melanjutkan operasional Rig Raisis di Blok Mahakam yang sebelumnya berakhir pada Januari 2021 kemudian dilanjutkan hingga bulan Mei 2021 mendatang. Lalu, terdapat Rig Yani milik APEX yang mulai beroperasi di Blok Mahakam pada kuartal II-2020, setelah sebelumnya kontrak rig tersebut berakhir pada Juli 2020.
Selain itu, APEX juga akan melakukan pekerjaan jasa migas dengan Rig Raniworo mulai kuartal I-2020 di Blok Nunukan yang dikelola oleh Pertamina Hulu Energi. Rig Raniworo sebenarnya masih beroperasi dan akan berakhir kontraknya pada Januari 2021.
Baca Juga: Kinerja Apexindo Pratama Duta (APEX) bergantung pada investasi di sektor hulu migas
Tak hanya itu, APEX juga tengah mengikuti tender di bidang jasa pengeboran panas bumi melalui proyek yang dikelola oleh PT Geo Dipa Energi. “Kami ikut sertakan Rig 4 dan Rig 5 untuk tender di bidang panas bumi,” imbuh Frieda.
Direktur Apexindo Pratama Duta Mahar Atanta Sembiring menambahkan, meski punya pengalaman, untuk saat ini APEX tidak memiliki proyek-proyek jasa migas di luar negeri. Belum ada rencana pula bagi APEX untuk mengincar proyek di luar negeri dalam waktu dekat. Hal ini seiring masih adanya ketidakpastian di sektor hulu migas seiring tren penurunan harga minyak dunia.
“Kami rasa industri migas di luar negeri juga mengalami kendala yang sama dengan Indonesia, tapi kami tetap pantau perkembangan secara global,” ujar dia, hari ini.
Di samping itu, APEX juga belum memiliki rencana untuk menambah atau membeli rig baru dalam waktu dekat. Perusahaan ini memilih untuk memanfaatkan sekaligus meningkatkan pemeliharaan rig-rig yang sudah ada saja.
Lantas, meski belum disebut secara pasti, APEX tidak menyediakan capex khusus untuk pembelian rig baru di tahun depan. APEX lebih memilih mengalokasikan capex untuk pemeliharaan dan perbaikan rig atau peralatan yang ada.
Sebagai informasi, hingga kuartal III-2020, APEX sudah merealisasikan capex untuk pemeliharaa dan perbaikan sebanyak US$ 4 juta. Jumlah ini sama persis dengan realisasi capex untuk kebutuhan yang sama pada periode Januari-September 2019.
Selanjutnya: Hingga kuartal III-2020, Apexindo (APEX) belum mampu cetak kinerja positif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News