kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apexindo Pratama Duta (APEX) setujui konversi utang Rp 2,64 triliun jadi saham


Jumat, 21 Februari 2020 / 17:14 WIB
Apexindo Pratama Duta (APEX) setujui konversi utang Rp 2,64 triliun jadi saham
ILUSTRASI. Perusahaan kontraktor pertambangan migas, PT Apexindo Pratama Duta Tbk atau APEX. Foto Dok APEX (dari annual report)


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Jumat (21/2), menyetujui rencana penerbitan obligasi wajib konversi dan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu untuk konversi saham tersebut.

APEX akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 886,62 juta saham biasa untuk Tranche 1 dan 109,68 juta saham untuk Tranche 2. Harga konversi Tranche 1 adalah sebesar Rp 1.846,63 atau lebih per saham. Sedangkan harga konversi Tranche 2 adalah Rp 9.195,29 atau lebih per saham untuk Tranche 2.

Baca Juga: Harga minyak naik, terkerek kemajuan kesepakatan dagang AS-Meksiko-Kanada

Dengan konversi utang menjadi saham ini, maka APEX akan menyelesaikan utang US$ 185,84 juta atau setara Rp 2,64 triliun.

Corporate Secretary APEX Frieda Salvantina yang ditemui selepas agenda RUPS bilang penerbitan OWK sebagai pembayaran kewajiban atau hutang perseroan kepada para kreditor OWK sebagai hasil dari proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"Dalam Perjanjian Perdamaian telah disepakati mengenai hal ini termasuk ketentuan-ketentuan OWK dan mendapatkan pengesahan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat," terang Frieda.

Di sisi lain, Apex berencana terus meningkatkan utilisasi rig yang dimiliki sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Apexindo Pratama Duta (APEX) akan mengkonversi utang Rp 2,64 triliun jadi saham

General Manager Corporate Finance Apexindo Pretycia Darma menjelaskan beberapa rig yang dimiliki oleh Apex akan habis masa kontraknya pada tahun ini, untuk itu pihaknya bersiap mengikuti tender untuk dapat melanjutkan jasa pengeboran.

"Beberapa rig kita akan habis kontraknya di tahun ini, kita lagi tunggu tender dari Pertamina untuk Blok Mahakam. Kami juga akan tingkatkan utilisasi rig kami," jelas Pretycia.

APEX berharap kepastian kontrak bisa diperoleh pada kuartal kedua tahun ini.

Kendati demikian, ia masih belum mau merinci berapa alokasi belanja modal untuk tahun 2020 ini. Yang terang, APEX akan menggelontorkan dana belanja modal khusus yang dipergunakan untuk perawatan alat.

Baca Juga: Volatilitas harga minyak global belum pengaruhi bisnis Apexindo Pratama Duta (APEX)

Dalam catatan Kontan.co.id, untuk perawatan dan pemeliharaan alat, APEX berencana menyiapkan belanja modal sekitar US$ 4 juta.

Pretycia melanjutkan, pihaknya berharap terjadi peningkatan nilai kontrak yang diperoleh di tahun ini terlebih melihat sejumlah indikator yang ada.

"Kami harap adanya kenaikan dengan banyaknya aktivitas di Indonesia dan region sekitar dan akan berdampak positif daripada tahun sebelumnya," jelas Pretycia. Sayangnya ia masih belum mau buka-bukaan soal target peningkatan yang diincar.

Baca Juga: Masuk 2020, Apexindo Duta Pratama (APEX) lirik proyek pengeboran panas bumi

Masih menurut Pretycia, pihaknya berharap dapat turut merasakan dampak dari peningkatan jumlah pengeboran sektor migas serta penambahan investasi.

"Meski target meningkat, realisasi (2019) tidak mencapai target. Kami memang berharap ada peningkatan tapi kalau sedikit maka semakin sedikit porsi kue yang harus dibagi," ujar Pretycia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×