kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Apindo berharap tarif listrik diturunkan lagi 30%


Rabu, 06 Januari 2016 / 23:33 WIB
Apindo berharap tarif listrik diturunkan lagi 30%


Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan

SEMARANG. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah berharap tarif listrik nonsubsidi untuk golongan industri terus menurun paling tidak antara 30-40%.

"Kami berharap bisa terus turun secara bertahap, dengan begitu produksi dari Indonesia akan lebih berdaya saing di pasar global," kata Ketua Apindo Jateng Frans Kongi di Semarang, Rabu (6/1).

Meski demikian, pihaknya mengapresiasi penurunan tarif listrik nonsubsidi yang dilakukan oleh Pemerintah pada awal Januari.

Untuk tarif listrik golongan industri skala menengah turun dari Rp1.104,73/kWh menjadi Rp 1.007,15/kWh. Sedangkan untuk tarif listrik di tegangan tinggi atau untuk industri skala besar turun dari Rp 1.059,99/kWh menjadi Rp 970,35/kWh.

"Penurunan yang belum mencapai 10% itu cukup meringankan beban perusahaan dari sisi ongkos produksi. Meski demikian, kami berharap agar penurunan bisa berkelanjutan agar dapat berdampak pada penurunan harga produksi," katanya.

Menurut dia, hingga saat ini tarif listrik berkontribusi 20% dari seluruh ongkos produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan.

"Yang paling tinggi adalah bahan baku yaitu mencapai 50%. Mengenai tarif listrik itu meski tidak setinggi bahan baku tetapi fluktuasinya tetap berpengaruh," katanya.

Penurunan 10 persen pada tarif listrik berdampak pada penurunan harga produk hingga 3%. Oleh karena itu, jika tarif listrik dapat turun lebih dari 10% tentu akan memberikan dampak pada harga produk yang dihasilkan perusahaan.

"Paling tidak kita berani bersaing dengan negara-negara di kawasan ASEAN, karena perlu diketahui bahwa negara-negara asing yang mengekspor produk mereka berani memberikan harga yang murah kepada para pembeli," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×