Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah berdampak besar pada perekonomian Indonesia. Menurunnya daya beli konsumen yang berdampak pada penurunan pemasukan perusahaan/individu secara tidak langsung telah mempengaruhi arus kas perusahaan/individu. Sementara jumlah kas berkurang, kita tetap dituntut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Merespons keadaan ekonomi saat pandemi, President University meluncurkan platform e-commerce bernama Digibarter. Sesuai dengan namanya, Digibarter mengajak penggunanya untuk bertransaksi menggunakan sistem barter. Sistem ini dilakukan agar pengguna tetap dapat bertransaksi tanpa mengurangi jumlah kas yang dimiliki.
“Sementara jumlah kas kita berkurang, saya melihat banyak idle resource yang belum dimanfaatkan, seperti contohnya barang-barang yang tidak terpakai, ruangan yang tidak terpakai, skill-skill orang yang tidak terpakai. Hal ini kita bisa manfaatkan untuk saling bertukar sumber daya yang dapat bermanfaat bagi satu sama lain,” kata Adhi Setyo Santoso Direktur President Research Center dalam keterangan resminya, Jumat (11/9).
Baca Juga: PSBB Jakarta diperketat, ekonom: Resesi, ekonomi RI akan kontraksi lebih dari 3%
Dalam Digibarter, pengguna yang telah terdaftar dapat membuka toko online dengan kebebasan menjual produk dari segala jenis industri. Tidak hanya produk, pengguna juga dapat menjual jasa profesional seperti jasa desain maupun jasa pelatihan untuk meningkatkan keterampilan.
Berbeda dengan aplikasi barter Indonesia lainnya, Digibarter mengembangkan sistem barter tradisional ke barter digital di mana transaksi menggunakan mata uang digital yang disebut DB Coin.
Melalui Digibarter, President University berharap dapat menjadi wadah yang tepat guna bagi para pelaku bisnis untuk terkoneksi dengan para konsumen di tengah krisis.
Selain itu, President University berharap, platform ini dapat menolong masyarakat untuk mengamankan kasnya dengan menukar apa yang mereka miliki dengan apa yang mereka butuhkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News