Reporter: Siti Maghfirah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk mencoba terus move on dari proyek reklamasi yang belum jelas arahnya. Perusahaan ini sudah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 5 triliun tahun ini.
Wakil Presiden Direktur Agung Podomoro Very Y Setiady mengatakan, reklamasi Pulau G akan mengikuti arahan pemerintah. Adapun pemanfaatan pulau buatan tersebut, ia mengaku tidak hanya untuk kepentingan komersial saja. "Nanti digabung komersial dan non-komersial," ujarnya, Senin (12/6).
Meski nasib proyek di Pulau G belum jelas, sembari jalan salah satu proyek besar yang sedang dikerjakan Agung Podomori berlokasi di Medan Sumatra Utara, yang kini sudah mencapai 60%. Apartemen di Medan kini dalam tahap topping off. Serah terima menara pertama rencananya dilakukan akhir tahun ini. Penjualan tower pertama mencapai 86% dan tower kedua 60%.
Selain itu, akhir tahun 2018 mall baru juga akan dibuka di Medan. "Ini merupakan mega development Agung Podomoro di Medan, kontribusinya luar biasa. Penjualannya besar sekali," ungkapnya.
Tak hanya itu saja, emiten berkode APLN di Bursa Efek Indonesia juga baru meluncurkan hotel bernama Indigo di di Bali. Bangunan komersial lain adalah Neo Soho Mall sebagai pelengkap Central Park di Jakarta Barat telah dibuka sejak kuartal III-2016. Lalu Soho Pancoran siap menyusul. Konstruksinya sudah hampir mencapai 100%.
Perusahaan ini memiliki landbank 880 hektare di seluruh Indonesia. Hingga semester II-2017, belum ada rencana akuisisi tanah kembali. "Model APLN itu, kalau ada lokasi bagus langsung kami kembangkan, jadi akan jalan terus," lanjutnya. Dari lahan 880 ha itu akan dibangun landed housing dan kawasan apartemen. Proyek akan menyasar timur Jakarta, Jawa Barat dan kota-kota besar lain.
Semua proyek APLN menyasar semua pasar. Dengan komposisi terbesar adalah middle low 45%, lalu middle 36%, dan high end dari 15%-25%. "Middle middle low paling banyak, karena Indonesia masih kekurangan sekitar 11,4 juta hunian. Jadi kami paling serius di pasar itu," lanjut Very.
Dari sisi marketing sales boleh dibilang cukup merata. Tapi, terutama kontribusi berasal dari Podomoro Golf View, Balikpapan dan Batam. Medan juga memberikan kontribusi bagus. Lalu di semester kedua APLN akan meluncurkan proyek di timur Jakarta, perumahan di Karawang seluas 100 hektare dan proyek perumahan di Batam
APLN menargetkan penjualan Rp 4,5 triliun di tahun ini. Namun, penjualan di kuartal 1 tahun ini baru mencapai Rp 500 miliar. Artinya, hingga akhir tahun, Agung Podomoro masih harus mengejar Rp 4 triliun lagi.
Dari sisi marketing sales boleh dibilang cukup merata. Tapi, terutama kontribusi berasal dari Podomoro Golf View, Balikpapan dan Batam. Medan juga memberikan kontribusi bagus ke korporasi raksasa ini.
Tentu saja, Agung Podomoro harus memeras otak mengejar target penjualan Rp 4 triliun tersebut. Ancar-ancarnya, akan didapat dari peluncuran perumahan di Cimanggis serta Pakubuwono Spring. Keduanya diharapkan memberi kontribusi besar, karena telah mencapai tahap topping off. "Jadi semua kegiatan konstruksi yang dimulai di tahun 2016 kami kebut," lanjutnya.
Menurutnya, penjualan di kuartal I memang rendah karena banyak calon pembeli yang masih menahan investasi properti, akibat imbas dari tax amnesty. Selain itu, beberapa proyek APLN yang rencananya meluncur di kuartal I sengaja ditunda ke semester kedua 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News