kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

APLN target Vimala Hills sumbang penjualan 13%


Kamis, 21 Februari 2013 / 08:45 WIB
APLN target Vimala Hills sumbang penjualan 13%
ILUSTRASI. Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Barito, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Rabu (1/9/2021). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Demi mengerek penjualan tahun ini, pengembang properti PT Agung Podomoro Land Tbk menyiapkan sederet proyek baru. Salah satunya, pembangunan satu kluster terbaru di kawasan resor Vimala Hills, yaitu Klaster Kilimanjaro.
 
Kluster ini adalah proyek keempat pada pembangunan hunian fase ketiga di kawasan Vimala Hills. Sebelumnya, sudah dibangun Kluster Fuji, Kinabalu, dan Himalaya. "Kami menambah kluster untuk menjawab kebutuhan masyarakat Jakarta. Tingkat stres mereka tinggi, jadi butuh tempat yang sejuk", ujar Zaldy Wihardja, Marketing General Manager PT Putra Adhi Prima.

Putra Adhi merupakan anak usaha Agung Podomoro yang khusus mengembangkan proyek resor Vimala Hills. Uniknya, hunian di kluster-kluster tersebut berbentuk vila.

Nah, kluster Kilimanjaro yang terdiri dari 50 unit akan dibangun di atas lahan ber ketinggian 500-700 meter di atas permuakaan laut. Satu unit vila dijual mulai dari Rp 5 miliar hingga Rp 7 miliar, tergantung luas bangunan.

Zaldy menyebut, sejauh ini, sudah ada pesanan 10 unit di kluster terbaru ini. Rencananya, proyek ini ini akan dibangun tahun depan, dan ditargetkan serah terima berlangsung pada akhir 2015.

Menurut Investor Relation Agung Podomoro Land Wibisnono, dengan adanya pengembangan kluster baru itu, proyek Vimala Hills diperkirakan bisa berkontribusi 13% terhadap penjualan atau marketing sales Agung Podomoro tahun ini. Asal tahu saja, tahun lalu, proyek resor di Bogor ini  baru menyumbang penjualan 7%.

Selain Vimala Hills, Agung Podomoro juga akan membangun tower perkantoran dan apartemen di Podomoro City pada kuartal dua tahun ini. Investasinya mencapai Rp 2,5 triliun yang diambil dari belanja modal 2013.  

Sepanjang tahun ini, Agung Podomoro mengincar pendapatan sebesar Rp 5,4 triliun-5,5 triliun. Target itu lebih tinggi 10%-15% dibanding pendapatan tahun lalu.

Adapun, marketing sales tahun ini ditargetkan mencapai Rp 6 triliun, naik 3,4% ketimbang tahun lalu, Rp 5,8 triliun. Sementara pendapatan berulang alias recurring income ditargetkan naik menjadi Rp 874 miliar-Rp 980 miliar, dari tahun lalu berkisar Rp 782 miliar-Rp 833 miliar.

Artinya, recurring income tahun ini akan menyumbang 19%-20% pada total pendapatan Agung Podomoro, dibanding 2011 hanya 17%. Dus, Agung Podomoro berambisi meraup laba bersih Rp 870 miliar-Rp 900 miliar di 2013, atau naik 15% dari tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×