Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Ceruk pasar Big Bike atau motor gede (Moge) memang terbilang kecil. Tetapi para Agen Pemegang Merk (APM) masih meluncurkan model baru untuk meningkatkan citra merk dan juga tentunya penjualan.
Seperti kemarin, PT Astra Honda Motor (AHM) menghadirkan untuk pertama kalinya Honda CB650R di Indonesia. Kehadiran motor berkonsep Neo Sport Café ini ditemani penyegaran desain dan fitur terbaru jajaran Honda Big Bike 500cc, yaitu Honda CB500X, Honda CB500F, dan Honda CBR500R.
President Director AHM Toshiyuki Inuma menyampaikan berbagai inovasi desain, teknologi, dan fitur terus dilakukan untuk menjadikan jajaran big bike Honda sebagai motor impian tertinggi dari seluruh pecinta sepeda motor.
“Melalui jajaran terbaru big bike Honda ini, kami ingin mengajak Anda semua untuk merasakan kesenangan hidup terbaik dengan perpaduan sempurna dari kegembiraan, adrenalin, kesenangan, dan kepuasan berkendara yang dirasakan secara bersamaan saat berkendara,” ujar Inuma beberapa hari lalu saat peluncuran Minggu kemarin.
General Manager Sales Division AHM Ignatius Didi Kwok menjelaskan tidak ada target penjualan tertentu untuk model big bike. Menurutnya target utama bukan angka penjualan, namun lebih ke kepuasan konsumen untuk bisa memiliki motor idamannya.
"Kami yakin dengann memenuhi keinginan konsumen, maka Image Big Bike Honda di Indonesia akan menjadi semakin baik," kata Didi Kwok kepada KONTAN, Selasa (12/2).
Tahun lalu, dari data AHM penjualan Honda CB500X sebesar 70 unit, CB500F sebesar 11 unit dan CBR500R sebesar 11 unit. Jumlah ini tentu terbilang sangat kecil dibanding penjualan AHM di 2018 sebanyak 4,75 juta unit. Dengan jumlah penjualan yang terbilang kecil ini wajar AHM masih mengimpor utuh utuh atau CBU dari Thailand dan Jepang.
AHM pun juga menyediakan fasilitas penjualan dan layaanan purna jual khusus untuk melayanani konsumen sepeda motor mogenya. Layanan secara premium khusus bagi pengguna big bike Honda melalui jaringan 11 dealer Big Wing yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Michael Chandra Tanadhi, Head of Sales & Promotion Department PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menjelaskan tahun ini dipastikan ada moge Kawasaki baru yang ada di Indonesia. Tetapi Kawasaki masih menunggu ijin Tanda Pendaftaran Tipe (TPT) impor dari Kementerian Perindustrian. "Memang ijin butuh waktu karena pemerintah merancang agar neraca perdagangan Indonesia tidak defisit lagi," kata Michael kepada KONTAN, Selasa (12/2).
Tapi Michael menilai akan ada produk baru yang diluncurkan dan membantu penjualan. Tahun ini, Kawasaki menargetkan penjualan naik 3% dibanding 2018. Dari data AISI 2018, Kawasaki berhasil menjual 78.982 unit. "Penjualan motor kami akan naik karena terbantu dari model-model motor sport," katanya.
Tak hanya impor, sejatinya Kawasaki juga sudah mulai banyak mengekspor. Apalagi tahun lalu, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) ditunjuk oleh prinsipal untuk menjadi basis produksi Ninja 125. "Ekspor Ninja 125 ke negara-negara Eropa, Kami harap penjualan ekspor terus naik tiap tahun," jelasnya. Ekspor Kawasaki pada 2018 sebesar 18.727 unit atau naik dari periode tahun 2017 sebesar 4.738 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News