Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - JAKARTA. Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin) dan Politeknik ATI Padang menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding secara virtual, Senin (22 Februari 2021).
MoU ini berkaitan kegiatan pengembangan kurikulum link and match dengan kebutuhan industri, pelaksanaan kuliah kerja praktek dual system bagi mahasiswa Politeknik ATI Padang, pelaksanaan magang dosen Politeknik ATI Padang, dan penyelenggaraan kerjasama seminar/kuliah umum/dan atau penelitian serta pengabdian masyarakat.
“Kerjasama diantara dunia pendidikan, industri dan pemerintah menjadi suatu keharusan dalam mencari terobosan untuk menghasilkan SDM yang handal, menciptakan teknologi yang maju dan menghasilkan berbagai produk yang bernilai tambah tinggi serta kompetitif baik pasar domestik dan pasar global,” ujarnya Ketua Umum Apolin, Rapolo Hutabarat dalam keterangannya, Senin (22/2).
Rapolo mengatakan khusus tentang industri oleochemical di Indonesia dengan kapasitas 11,3 juta ton per tahun dan kalau digabung dengan nomenklatur Fatty acid methyl ester (FAME) atau yang kita kenal saat ini biodiesel yang merupakan kelompok oleochemical dengan kapasitas 12 juta ton per tahun.
Baca Juga: Apolin optimistis kinerja industri oleokimia bertumbuh semakin positif pada 2021
”Maka total kapasitas oleochemical Indonesia saat ini telah mencapai 23,3 juta ton per tahun. Ini merupakan kapasitas terbesar di dunia yang berbasis baku minyak sawit," ujar Rapolo.
Adapun produk-produk oleochemical Indonesia saat Ini terdiri dari lima kelompok utama, (1) Fatty acid, (2) Fatty alcohol, (3) Methyl ester, (4) Glycerin dan (5) Soap noodle. Berbagai turunan dari kelompok utama tersebut tahun 2020 telah mampu di ekspor Indonesia ke berbagai belahan dunia sebesar 3,87 juta ton dengan nilai ekspor US$ 2,64 miliar.
Rapolo mengatakan dengan permintaan global yang senantiasa tumbuh positif. Apolin mengajak seluruh elemen bangsa terutama dari perguruan tinggi dan lembaga riset lainnya untuk secara Bersama-sama mencari dan menggali berbagai teknologi unggul dan beragam produk oleochemical terutama untuk menghasilkan turunan yang lebih hilir lagi dari produk fatty acid, fatty alcohol, dan methyl ester tersebut yang sangat dibutuhkan industri di masa kini. Serta industri masa akan datang guna memenuhi kebutuhan masyarakat global.
“Penandatanganan MoU dengan Politeknik ATI Padang merupakan langkah sangat strategis bagi stakeholder industri sawit nasional sehingga link and match antara perguruan tinggi dengan dunia industri dapat terwujud secara bertahap,” ujar Rapolo.
Baca Juga: Buka IPOC 2020, Gapki bahas kondisi industri sawit selama pandemi
Penandatangan MoU disaksikan oleh kementerian dan asosiasi sawit lainnya. Diantaranya Arus Gunawan, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Lila Harsyah Bakhtiar, Kepala Sub Direktorat Industri Hasil Perkebunan Non Pangan Kementerian Perindustrian) Sahat Sinaga, Plt. Ketua Umum DMSI), Togar Sitanggang, Waketum Gapki), Delima Hapsari, Ketua Umum GPPI, Agnes Irawan, Sekjen Apolin, Ernest, Sekjen Aprobi, Rino Afrino, Sekjen Apkasindo dan jajaran pengurus/anggota Apolin.