kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

April, kawasan industri Morowali beroperasi


Jumat, 13 Februari 2015 / 09:42 WIB
April, kawasan industri Morowali beroperasi
ILUSTRASI. One Piece Live Action di Netflix ada Berapa Episode? Daftar Pemeran Kru Topi Jerami


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

CIKARANG. Menteri Perindustrian, Saleh Husein, memastikan kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah, akan beroperasi mulai April 2015. Produksi perdana dilakukan oleh industri yang berasal dari Tiongkok, yakni Tsinghan Holding Group.

"April tahun ini mereka mulai produksi perdana. Perusahaan tersebut menggandeng pemain lokal, Bintang Delapan Group," jelas Saleh saat meresmikan pembangunan Orange County Cikarang, Kamis (12/2).

Saleh menuturkan, perusahaan tersebut memproduksi vero nikel, dan baja nirkarat. Hasil akhir produksi mereka adalah peralatan kebutuhan rumah tangga.

Kawasan Industri Morowali, dikembangkan seluas 2.000 hektar. Pembangunannya menelan dana sekitar 1,5 juta dollar AS atau Rp 18,9 miliar. Kawasan ini dipilih menjadi kawasan industri di Sulawesi Tengah, karena infrastrukturnya cukup baik.

"Di sana sudah ada pelabuhan. Pelabuhan laut sudah jadi. Nanti juga mau ada bandara," kata Saleh seraya menambahkan, Kawasan Industri Morowali merupakan bagian dari rencana pengembangan 14 kawasan industri di Indonesia yang dicanangkan pemerintah.

Selain Kawasan Industri Morowali, terdapat kawasan industri di Kuala Tanjung (Sumatera Utara), Halmahera Timur (Maluku Utara), Palu (Sulawesi Tengah), Konawe (Sulawesi Tenggara), Bantaeng (Sulawesi Selatan), Kalimantan Timur, Batu Licin (Kalimantan Selatan), Burong (Kalimantan Selatan), Ketapang (Kalimantan Barat), Seimangke (Sumatera Utara), Tanggamus (Lampung), Kupang (Nusa Tenggara Timur), dan Teluk Bintuni (Papua Barat).

"Kawasan economy based industry, infrastruktur yang memadai akan memberikan multiplier effect. Ini kami syukuri," cetusnya.

Pasalnya, perekonomian Nasional sempat melambat tahun lalu menjadi hanya 5,02 persen. Perlambatan ini disebabkan menurunnya konsumsi investasi dan melemahnya komoditas. Dia menambahkan, pembangunan kawasan industri dan sekitarnya bisa membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tahun ini dan mendatang. (Arimbi Ramadhiani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×