kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Aprindo minta PPKM mikro diterapkan di seluruh Indonesia


Senin, 05 April 2021 / 23:38 WIB
Aprindo minta PPKM mikro diterapkan di seluruh Indonesia
ILUSTRASI. Roy N. Mandey, Ketua Umum Aprindo


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di 20 provinsi.

Hal tersebut disambut baik oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Aprindo mendorong penerapan PPKM mikro dilakukan di seluruh wilayah Indonesia dalam upaya mencegah penularan virus corona (Covid-19).

"PPKM ini justru kami berharap ini bisa diberlakukan secara nasional," ujar Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (5/4).

Roy menyebut saat ini terdapat perbedaan standar dalam penanganan Covid-19 di daerah. Hal tersebut membuat industri ritel mendapat perlakuan berbeda.

Baca Juga: Kebijakan larangan mudik, Aprindo: Peningkatan konsumsi hanya akan tumbuh 5%

Pelonggaran bagi daerah yang mengalami penurunan kasus positif juga didorong oleh pelaku usaha. Sehingga kegiatan ekonomi di daerah tersebut dapat bergerak lebih baik.

"Daerah yang sudah masuk di zona kuning, hijau dibebaskan. Kalau positivity rate di bawah 10% apa lagi di bahwa 5% di buka saja supaya ekonomi bisa bergerak," terang Roy.

Selain PPKM mikro, Aprindo juga menyoroti kebijakan larangan mudik. Larangan mudik akan memicu hilangnya potensi puncak konsumsi saat lebaran.

Roy bilang lebaran merupakan waktu puncak konsumsi di Indonesia. Sementara konsumsi merupakan pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi.

"Konsumsi itu kontributor utama 57,7% tahun lalu dalam pertumbuhan ekonomi kita," jelas Roy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×