kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aprindo: Virus corona menggerus sektor mulai hulu hingga hilir


Jumat, 13 Maret 2020 / 21:52 WIB
Aprindo: Virus corona menggerus sektor mulai hulu hingga hilir
ILUSTRASI. Para penumpang menggunakan masker kesehatan saat menumpang KRL Commuterline rute Serpong-Tanah Abang di Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020). Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta memaparkan secara internal potensi risiko kontaminasi terbesar virus


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut, akibat Covid-19 yang telah menjadi pandemi dan terdampak di Indonesia maka seluruh sektor mulai dari Hulu hingga Hilir tergerus.

"Sektor Perdagangan, Jasa, Logistik, Pariwisata & Manufaktur yang menjadi lima sektor di garda terdepan, yang terdampak signifikan," ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey dalam keterangan resmi, Jumat (13/3).

Baca Juga: Merebaknya virus corona, begini situasi di Central Park Mall

Roy menjelaskan, Aprindo mengapresiasi pemerintah yang telah dapat mengantisipasi dengan sigap dan cepat dengan mengeluarkan kebijakan fiskal bagi industri hulu.

"Tetapi APRINDO belum melihat kebijakan pemerintah yang dikeluarkan pada hari Rabu (11/3) lalu, merambah pada sektor riil di Hilir. Padahal sektor Hilir (sektor Perdagangan di Ritel Modern) adalah sektor padat karya serta memiliki peran strategis sebagai tempat 'konsumsi' bagi seluruh masyarakat terpenuhi dalam kebutuhan pokok Pangan & Non Pangan dan terutama katalisator terhadap inflasi pangan dalam menjalankan HET (harga eceran tertinggi) pada kebutuhan pangan pokok bagi masyarakat," jelasnya.

Aprindo berharap, Level at same playing field menjadi harapan sektor hilir pada ritel modern anggota-anggota Aprindo, ketika sektor hulu manufaktur mendapatkan 'guyuran' kebijakan fiskal dapat pemotongan pajak PPH 21 Badan & Karyawan, Penangguhan PPH 22 & 25 selama 6 bulan ke depan.

Baca Juga: Lewat surat, WHO minta Jokowi umumkan virus corona sebagai darurat nasional

Selain itu, kebijakan fiskal yang diharapkan berlaku pula pada sektor hilir di perdagangan ritel modern, dapat pula dijadikan alternatif antara lain melalui relaksasi atau insentif pengurangan biaya operasional di ritel modern.

"Seperti diskon tarif listrik yang masih tinggi maupun pemotongan retribusi dan pajak daerah, mengingat kurangnya kunjungan konsumen domestik ke ritel modern sudah terjadi karena menghindari keramaian maupun tergerusnya kedatangan wisatawan mancanegara yang umumnya gemar berbelanja produk-produk lokal di ritel modern," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×