kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

APTRI Menilai Target Swasembada Gula Nasional Berat Dicapai


Selasa, 19 Desember 2023 / 06:45 WIB
APTRI Menilai Target Swasembada Gula Nasional Berat Dicapai
ILUSTRASI. APTRI menilai target swasembada gula nasional bakal cukup berat dicapai. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/tom.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen menilai, target swasembada gula nasional bakal cukup berat dicapai. 

Sebagai informasi, Pemerintah mengeluarkan Perpres No 40 Tahun 2023 tentang Swasembada Gula Nasional Dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati. 

Adapun swasembada gula konsumsi nasional ditargetkan bisa tercapai ada tahun 2028 mendatang. Sedangkan swasembada gula industri diharapkan bisa tercapai dua tahun setelahnya atau 2030. 

Baca Juga: APTRI Minta Petani Dilibatkan Penuh dalam Pencapaian Swasembada Gula

Guna mencapai hal tersebut, Soemitro mengatakan pemerintah harus melibatkan seluruh stakeholder termasuk para petani. Tak hanya itu, Ia menyebut perencanaan dan strategi swasembada gula juga harus matang.

"Dan ingat perencanaan harus serius dan matang serta masuk akal termasuk rencana untuk tanam tebu di Papua," kata Soemitro, Senin (18/12).

Soemitro menilai upaya pemerintah yang akan menyiapkan sejuta hektar lahan di Papua menurutnya cukup sulit. Pasalnya kondisi tanah di sana tidak cocok untuk ditanami tebu. Meski demikian Soemitro mengatakan harus ada persiapan yang matang jika rencana tersebut dilakukan.

"Sebenernya tidak masuk akal maka perlu survei mendalam jadi ngga gegabah. Kalau 1 juta hektar bisa ditanami tebu, maka pabrik gula harus ada di sana. Infrastruktur sudah siap belum? Ngga bisa kalau 2028 swasembada gula," jelasnya.

Ia menambahkan dengan lahan satu juta hektar maka diperlukan 50 pabrik gula yang dibangun di sana. Lahan tebu Soemitro menjelaskan tak bisa berlokasi jauh dari pabrik gula. 

"Satu pabrik gula, setiap 20.000 hektar hasil tebu harus dimakan oleh satu pabrik gula. 50 pabrik gula dibutuhkan untuk satu juta hektar lahan tebu," ungkapnya.

Ia mengatakan, APTRI siap jika pemerintah mengajaknya untuk memberikan masukan mengenai rencana tanam tebu di Papua.

Jika target swasembada gula konsumsi ditargetkan tahun 2028 maka mulai tahun depan pemerintah harus mulai melakukan tanam tebu. Pasalnya untuk tanam tebu dibutuhkan pembibitan berjenjang berbeda dengan padi. 

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, untuk mencapai swasembada dibutuhkan 20 hingga 30 unit pabrik gula berkapasitas 12.000 ton tebu per hari atau 12.000 TCD. 

"Kalau kita bangun mungkin 20 sampai 30 unit pabrik gula kapasitas 12.000 TCD bisa swasembada," jelasnya di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (12/12).

Baca Juga: Andalkan Satu BUMN untuk Swasembada Gula, Pemerintah Dianggap Menafikan Swasta

Ia menceritakan berdasarkan pengalaman membangun 10 pabrik gula pada tahun 2014 hingga 2019 atas arahan Presiden Jokowi, untuk membangun pabrik berkapasitas 12.000 TCD diperlukan biaya sekitar Rp 2,5 triliun hingga Rp 3,5 triliun.

“Satu unit itu membutuhkan biaya kalau 12.000 TCD sebesar Rp 2,5 triliun sampai Rp 3 triliun, satu unit pabrik gula,” ujarnya.

Amran juga memastikan pencapaian target swasembada gula nasional juga bakal menggandeng para petani. Disinggung perlunya insentif bagi petani dalam pencapaian swasembada tersebut, Amran mengatakan masih dalam pembahasan. 

"Nanti kita setelah ada tim terbentuk, baru aku beritahu seperti apa kebijakannya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×