kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Argon Group Ungkap Sejumlah Rencana Membantu Transformasi Kesehatan Nasional


Selasa, 27 Desember 2022 / 12:01 WIB
Argon Group Ungkap Sejumlah Rencana Membantu Transformasi Kesehatan Nasional
ILUSTRASI. Punya Jaringan Kuat, Anak Usaha Argon Group Distribusikan Systane di Indonesia.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Argon Group menyatakan, komitmen untuk berkontribusi dalam tata ulang arsitektur kesehatan global. Hal ini sejalan dengan salah satu poin hasil Presidensi G20 Indonesia beberapa waktu lalu.

Sebagai pengingat, Presidensi Indonesia dalam KTT G20 fokus pada tiga sektor prioritas yang menjadi kunci bagi pemulihan yang kuat dan berkelanjutan, yaitu penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.

Kala itu, Presiden Joko Widodo mendorong agar negara berkembang diberdayakan sebagai bagian dari solusi. Menurut Jokowi, kesenjangan kapasitas kesehatan tidak dapat dibiarkan dan negara berkembang perlu kemitraan yang memberdayakan.

Baca Juga: Punya Jaringan Kuat, Anak Usaha Argon Group Distribusikan Systane di Indonesia

Negara berkembang juga harus menjadi bagian rantai pasok kesehatan global, termasuk pusat manufaktur dan riset.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun menegaskan arsitektur kesehatan global diperkuat lagi dengan tiga sub agenda sektor kesehatan pada Presidensi Indonesia G20, yang sejalan dengan 6 pilar transformasi sektor kesehatan nasional.

Tiga sub agenda tersebut, antara lain membangun ketahanan sistem kesehatan global, menyelaraskan standar protokol kesehatan global, dan mengembangkan pusat manufaktur dan pengetahuan global untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi.

Adapun fokus 6 pilar transformasi kesehatan nasional adalah transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

Direktur utama Argon Group Krestijanto Pandji menyatakan, berbekal end-to-end competency yang dimiliki oleh Argon Group dan pengalaman lebih dari 42 tahun di industri kesehatan sebagai distributor produk farmasi dan kesehatan, maka perusahaan tersebut berkomitmen ikut mendukung transformasi kesehatan nasional.

Salah satunya dengan memperkuat pilar ke-3, yaitu transformasi sistem ketahanan kesehatan, terutama sektor farmasi dan alat kesehatan.

Argon Group terdiri dari 33 cabang, 4 kantor perwakilan, 1 pusat distribusi nasional, dan 33 gudang serta lebih dari 800 tenaga penjual dan 2.388 tenaga profesional.

Baca Juga: Argon Group Bangun Pabrik Alat Kesehatan, Ini Jenis Produk dan Pasar yang Dibidik

"Mereka (tenaga profesional) mengelola 6.000 SKU untuk melayani 70.100 pelanggan yang terdiri dari rumah sakit, klinik dan sarana apotik,” kata Krestijanto dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (27/12).

Dengan perubahan perilaku konsumen yang semakin sadar akan kesehatan dan kebijakan pemerintah yang mengutamakan produk dalam negeri, masa depan industri farmasi dan alat kesehatan akan sangat menjanjikan.

Selepas KTT G20, Argon Group sempat berpartisipasi dalam Pameran Bangga Produk Inovasi dan Teknologi Kesehatan Dalam Negeri dalam mendukung Transformasi Sistem Kesehatan pada 3–5 November 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten.

Dalam kesempatan tersebut, Krestijanto memaparkan kontribusi Argon Group dalam menghasilkan produk yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi serta komitmen untuk memproduksi alat kesehatan dalam negeri.

Argon Group melalui PT Djembatan Dua  telah memiliki visi kemandirian produk dalam negeri sejak 2011 melalui peluncuran produk alat kesehatan dengan merek Stardec.

Argon Group bahkan siap mengerek level TKDN menjadi 50% pada 2024, sesuai dengan instruksi pemerintah. Untuk itu, Argon Group tengah menyelesaikan pembangunan pabrik produk alat kesehatan (alkes) di kawasan industri Jababeka 2, Cikarang, Jawa Barat.

Selain itu, Argon Group turut memperkuat pilar ke-5 yaitu transformasi SDM kesehatan. Argon Group melihat bonus demografi di Indonesia yang memiliki 70% penduduk berusia produktif dengan jumlah angkatan kerja yang mencapai 144 juta orang sebagai suatu momentum untuk memperkuat SDM.

"Argon Group berkomitmen kuat untuk membangun kualitas SDM yang nantinya berkontribusi terhadap peningkatan ketahanan kesehatan nasional,” jelas Krestijanto.

Baca Juga: Argon Group Buka Peluang Ekspansi Perluasan Pasar di Asia Tenggara

Tak ketinggalan, Argon Group juga memperkuat pilar ke-6 transformasi kesehatan nasional yaitu transformasi teknologi kesehatan. Menjawab kebutuhan pasar online yang terus berkembang, Argon Group mengembangkan bisnisnya melalui anak perusahaan baru, yaitu PT Karsa Inti Tuju Askara (KITA).

KITA memperluas akses masyarakat akan kebutuhan obat melalui salah satu produk layanan bernama GoApotik. Ini merupakan pharmacy aggregator yang bertujuan untuk menghimpun rekanan apotek resmi guna memenuhi kebutuhan obat-obatan dan vitamin yang dapat diakses langsung oleh masyarakat secara online.

"KITA memiliki keunggulan digital platform dan fokus pada penjualan obat yang dapat diakses di seluruh Indonesia melalui lebih dari 4.000 rekanan apotek,” tandas Komisaris KITA Wimala Widjaja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×