kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arkadia Digital Media (DIGI) belum berencana tambah portal web


Senin, 13 Juli 2020 / 21:37 WIB
Arkadia Digital Media (DIGI) belum berencana tambah portal web
ILUSTRASI. CEO Arkadia Digital Media, William Martaputra. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) belum berencana menambah portal berita maupun non-berita, baik umum maupun segmented. DIGI ingin fokus menguatkan Suara.com dan portal-portal yang sudah ada.

CEO Arkadia Digital Media Wiliam Martaputra menjelaskan, saat ini memang sudah mulai digarap kehadiran enam Suara Regional baru, yaitu Suara Sumut, Suara Batam, Suara Sumsel, Suara Kalbar, Suara Sulsel, dan Suara Bali.

"Tapi itu mungkin tidak tergolong portal web baru karena lebih berupa sub-sub domain yang fokus pada berita di masing-masing daerah sebagaimana lima Suara Regional yang sudah kami luncurkan sejak Maret 2019 lalu," ujar Wiliam kepada kontan.co.id, Senin (13/7).

Secara umum, portal-portal web yang dikelola DIGI terus menunjukkan performa memuaskan. Terutama portal berita andalan DIGI yaitu, Suara.com, yang secara bisnis pun sudah cukup bisa diandalkan.

Baca Juga: Arkadia Digital akan meraup dana dari Media Development lewat obligasi konversi

Sementara itu, beberapa portal segmented DIGI juga terus menunjukkan performa menggembirakan, seperti Matamata.com juga Hitekno.com, menurut Wiliam, bisa dikatakan sudah dapat bersaing dengan portal sejenis di bidangnya masing-masing, di mana tentu secara bisnis juga mulai memberi kontribusi yang lumayan baik.

Pada Maret lalu DIGI juga sudah merilis platform Iklandisini.com. Wiliam menyebut, sebetulnya hal itu tidak bisa dikatakan sebagai proyek, karena selain tidak termasuk dalam bagian rencana kerja pada tahun lalu, juga karena ini bisa disebut lebih sebagai upaya pengembangan, semacam saluran baru yang dapat memudahkan para pembaca maupun klien untuk beriklan.

"Pada semester I kami hanya melakukan investasi berupa penambahan portal web iklandisini.com dengan nilai investasi yang tidak terlalu besar, karena kami mengutilisasi sumber daya internal yang ada di Persroan. Untuk rencana semester II sedang dalam perhitungan ulang," jelas Wiliam.

Ia mengatakan, dana investasi untuk pengembangan suara regional kedepannya diperoleh dari MDIF dan kas internal. "Mengingat kondisi pasar yang terdapak COVID-19 saat ini maka kami akan menyesuaikan proyeksi semester II berdasarkan dari hasil yang kita dapatkan pada semester I yang sedang kami siapkan," katanya.

Wiliam juga menuturkan, pihaknya selalu berusaha untuk mendapatkan kontrak-kontrak baru untuk pemasangan iklan di seluruh media milik DIGI. Sejauh ini DIGI juga tidak ada revisi atas kontrak yang telah di dapatkan sebelumnya. "Kami berusaha melakukan efisiensi biaya dan melakukan terobosan dalam bentuk program-program baru semenjak pandemic COVID-19. Semoga bisa diterima oleh pembaca setia kami," kata Wiliam.

Sebelumnya, DIGI telah mendapatkan dana segar dari pendanaan Media Development Investment Fund (MDIF) Media Finance I B.V. Media Development akan menyetor dana ke Arkadia Digital melalui convertible bond alias obligasi konversi.

Pendanaan dari MDIF ini berbentuk convertible bonds dan bersifat mandatori, yang akan dikonversi senilai Rp 1.400 per saham. Dia berharap pendanaan akan memperkuat struktur permodalan dan pengembangan usaha emiten media ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×