kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

AS Batasi Ekspor Chip AI ke Indonesia, Begini Strategi Data Sinergitama (ELIT)


Rabu, 15 Januari 2025 / 12:34 WIB
AS Batasi Ekspor Chip AI ke Indonesia, Begini Strategi Data Sinergitama (ELIT)
ILUSTRASI. Data Sinergitama Jaya (ELIT) sudah menyiapkan strategi untuk mengatasi dampak dari kebijakan pembatasan ekspor chip AI yang diberlakukan AS


Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) atau Elitery, emiten teknologi yang dikenal dengan produk dan layanannya dalam bidang kecerdasan buatan (AI), menyiapkan strategi untuk mengatasi dampak dari kebijakan pembatasan ekspor chip AI yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS). 

Asal tahu saja, pemerintah AS merancang kebijakan ini untuk melindungi keunggulan teknologi negaranya dan menjaga keamanan nasional, mulai berlaku pada Januari 2025 dan berdampak pada sejumlah negara, termasuk Indonesia yang kini tergolong dalam kategori Tier 2, dengan pembatasan tertentu terhadap akses teknologi AI mutakhir.

Kebijakan pembatasan ekspor chip AI dari AS telah menarik perhatian global, termasuk sektor teknologi Indonesia.

Presiden Direktur Elitery, Kresna Adiprawira, mengungkapkan, meskipun kebijakan ini dapat mempengaruhi pengadaan chip AI generasi terbaru, perusahaan tetap optimistis dengan ketersediaan chip AI yang lebih lama melalui penyedia cloud besar seperti Google Cloud Platform (GCP) dan Amazon Web Services (AWS). 

"Layanan AI kami tetap dapat berjalan dengan chip AI yang tersedia saat ini, dan kami masih bisa memenuhi kebutuhan mayoritas penggunaan AI di Indonesia," ujar Kresna kepada KONTAN, Rabu (15/1).

Baca Juga: Elitery (ELIT) Optimistis Naikkan Target Pendapatan Tahun 2024 Jadi Rp 400 Miliar

Namun, dampak jangka panjang dari pembatasan ini diperkirakan dapat memperlambat perkembangan dan inovasi dalam sektor AI di Indonesia. "Dalam jangka panjang, tentu saja, pembatasan ini bisa menghambat inovasi, terutama dalam pengembangan teknologi AI yang lebih canggih. Tetapi, dalam waktu dekat, chip yang tersedia di pasar Indonesia masih cukup untuk memenuhi kebutuhan layanan kami," lanjutnya.

Sebagai upaya mitigasi risiko terhadap kekurangan pasokan chip, Elitery telah menjalin kerjasama dengan penyedia cloud global untuk memastikan ketersediaan teknologi chip AI. Di samping itu, perusahaan juga melihat peluang untuk memperkuat akses ke rantai pasokan chip AI melalui ekspansi ke negara-negara yang tidak terkena pembatasan, salah satunya adalah Malaysia. 

"Malaysia tidak termasuk dalam negara yang terkena pembatasan ekspor, sehingga kami dapat memperluas kolaborasi di sana untuk menjaga kelangsungan operasional kami," jelas Kresna.

Dengan situasi yang terus berkembang, Elitery berkomitmen untuk tetap adaptif dan menjaga daya saingnya di pasar teknologi, baik dengan memanfaatkan teknologi yang ada maupun menjajaki alternatif lokal maupun global yang dapat memenuhi kebutuhan akan chip AI.

Perusahaan akan terus berupaya menjalin kemitraan strategis guna menghadapi tantangan yang muncul akibat kebijakan pembatasan ekspor dari AS.

Ke depan, Elitery juga berharap pemerintah Indonesia dapat mempercepat pengembangan ekosistem teknologi lokal, termasuk dalam hal pengadaan chip AI, untuk mendukung industri teknologi tanah air yang terus berkembang.

 

Sebagaimana diketahui, Presiden AS Joe Biden mengusulkan regulasi yang direncanakan mulai diterapkan pada Januari 2025, di mana negara-negara akan dikelompokkan berdasarkan hubungan mereka dengan AS serta potensi risiko terhadap keamanan nasional.Indonesia, bersama dengan beberapa negara di Asia Tenggara, ditempatkan dalam kategori Tier 2, yang berarti bahwa pembatasan tertentu akan diberlakukan pada teknologi AI.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku industri teknologi, mengingat dampak yang mungkin ditimbulkan.

Selanjutnya: Ini Cara Cepat Menurunkan Gula Darah dalam Keadaan Darurat di Rumah

Menarik Dibaca: Ini Cara Cepat Menurunkan Gula Darah dalam Keadaan Darurat di Rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×