kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.425   5,00   0,03%
  • IDX 7.156   61,65   0,87%
  • KOMPAS100 1.042   11,99   1,16%
  • LQ45 813   10,32   1,29%
  • ISSI 224   1,28   0,58%
  • IDX30 424   4,95   1,18%
  • IDXHIDIV20 505   2,98   0,59%
  • IDX80 117   1,42   1,22%
  • IDXV30 119   0,29   0,25%
  • IDXQ30 139   1,52   1,11%

AS laporkan Indonesia ke WTO


Jumat, 11 Januari 2013 / 09:47 WIB
AS laporkan Indonesia ke WTO
ILUSTRASI. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat pelaksanaan perdana vaksinasi Gotong Royong untuk pekerja di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/05/2021).


Sumber: BBC | Editor: Asnil Amri

WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) akhirnya menyeret Indonesia ke organisasi perdagangan dunia (WTO) terkait dengan kebijakan Indonesia yang membatasi impor daging sapi. Kebijakan ini dinilai AS telah merugikan eksportir daging sapi di negeri Paman Sam tersebut.

Untuk sengketa ini, AS telah mengajukan petisi atau keluhan kepada WTO. Selain kebijakan pembatasan impor daging Indonesia, AS juga mengeluhkan pembatasan pintu masuk impor produk hortikultura ke Indonesia.

Dalam pembatasan impor daging, AS mempertanyakan kebijakan Indonesia yang memberikan kuota impor untuk daging sapi. Kebijakan Indonesia itu, membuat eksportir daging sapi asal AS mengalami penurunan kinerja bisnis.

Menurut AS, kebijakan Indonesia itu merupakan bentuk dan upaya melindungi industri dalam negeri Indonesia diklaim telah melanggar aturan WTO. "Kebijakan impor Indonesia yang kompleks itu mempengaruhi ekspor pertanian dari Amerika," kata Ron Kirk, Perwakilan Dagang AS dalam sebuah pernyataan.

"Hal ini telah menjadi hambatan serius untuk ekspor pertanian AS masuk ke Indonesia, mengurangi akses konsumen Indonesia untuk membeli produk AS," katanya. Sesuai dengan aturan sengketa di WTO, keluhan dari pengusaha AS itu harus melewati tahap konsultasi dengan pihak Indonesia yang saat ini sudah diajukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×