Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) berhasil membukukan laba bersih pada kuartal-I 2025 sebesar Rp 51,8 miliar. Nilai ini meningkat 20% secara year-on-year (YoY) bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024 sebesar Rp 43,1 miliar.
Mengenai kinerja positif ini, Asisten Sekretaris Perusahaan Asahimas Flat Glass, Adimulya Sukmana, membeberkan berbagai faktor pendorongnya. Adi menjelaskan bahwa laba Asahimas Flat Glass pada kuartal-I 2025 mengalami peningkatan didorong oleh penurunan beban keuangan.
“Salah satu faktor utama yang berkontribusi adalah turunnya beban bunga atas pinjaman, yang mencerminkan adanya efisiensi dalam pengelolaan struktur pembiayaan perusahaan,” ujar Adi kepada Kontan, Selasa (10/6).
Selain faktor ini, perusahaan juga mencatat penurunan kerugian selisih kurs atas pinjaman dalam mata uang asing, seiring dengan kondisi nilai tukar yang lebih stabil pada periode ini.
Kedua faktor tersebut memberikan sentimen positif terhadap kinerja keuangan perusahaan dan turut mendongkrak perolehan laba bersih secara keseluruhan.
Baca Juga: Pengusaha Tekstil Berharap Terbitnya Regulasi yang Lindungi UMKM Pakaian Jadi
Ada pun soal penjualan neto, perusahaan yang bergerak di bidang produksi kaca lembaran (flat glass) ini berhasil membukukan Rp 1,18 triliun pada kuartal-I 2025. Nilai ini sedikit menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 1,27 triliun.
Berbagai tantangan dan dinamika bisnis dihadapi oleh Asahimas Flat Glass. Beberapa di antaranya ialah, fluktuasi harga energi dan bahan baku, karena harga gas industri dan bahan baku kaca.
Kemudian ketatnya persaingan di pasar regional, baik dari luar dan juga dalam negeri. Serta, permintaan properti dan otomotif yang belum sepenuhnya stabil, meskipun ada pemulihan, sektor properti dan otomotif masih rentan terhadap kondisi makroekonomi dan suku bunga.
Adi menjelaskan bahwa Asahimas Flat Glass terus melihat secara positif prospek bisnis sepanjang tahun 2025. Perseroan berharap permintaan dari sektor otomotif dan properti masih solid, baik di pasar domestik maupun ekspor.
“Dengan harapan kondisi makro ekonomi yang terus membaik, dukungan efisiensi operasional, dan stabilnya nilai tukar, kami optimis kinerja penjualan dan laba bisa terus tumbuh tahun ini," tambahnya.
Pada akhir tahun 2025, perseroan memproyeksikan adanya peningkatan target penjualan, yakni sebesar Rp 5,76 triliun. Target ini meningkat dibandingkan dengan pencapaian penjualan pada tahun 2024 lalu yang sebesar Rp 5,44 triliun.
“Target penjualan yang pernah kami sampaikan untuk tahun 2025 pada laporan tahunan 2024 adalah Rp 5,76 triliun, meningkat dibandingkan dengan pencapaian penjualan pada tahun 2024 sebesar Rp 5,44 triliun. Kami harap penjualan kami dapat meningkat walaupun kondisi ekonomi dan persaingan cukup ketat,“ tambahnya.
Lebih lanjut, Adi tidak membeberkan informasi spesifik tentang total capital expenditure (capex) perseroan pada tahun 2025. Namun, ia menjelaskan bahwa dana belanja modal tahun ini difokuskan hanya kepada modal kerja, mendukung keberlanjutan operasional, serta peningkatan efisiensi perusahaan.
“Terutama melalui pembaruan mesin dan teknologi produksi serta perawatan dan perbaikan fasilitas secara rutin. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Perseroan dalam menjaga daya saing dan kualitas produk di tengah dinamika industri yang terus berkembang," pungkas Adi.
Baca Juga: Tak Cuma Indonesia, Mayoritas PMI Negara ASEAN Mengalami Kontraksi Pada Mei 2025
Selanjutnya: Apindo: Stimulus dan Belanja Pemerintah jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi di 2025
Menarik Dibaca: 5 Tanda Hormon Tidak Seimbang pada Wanita, Salah Satunya Libido Rendah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News