Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menilai, implementasi stimulus harga gas US$ 6 per mmbtu dan pemberlakuan safeguard untuk produk impor China, India dan Vietnam, turut mempercepat pemulihan industri keramik.
Menurut Ketua Umum Asaki Edy Suyanto, kebijakan tersebut tepat sasaran dan tepat waktu, khususnya dalam mendorong pemulihan industri akibat pandemi Covid-19.
"Juga peningkatan daya saing serta penguatan industri keramik terhadap ancaman produk impor, sangat dirasakan manfaatnya," kata Edy kepada Kontan.co.id, Senin (28/12).
Dia menggambarkan, per akhir November 2020, utilisasi kapasitas produksi nasional sudah bisa meningkat ke angka 65%. Angka itu sudah seperti tingkat utilisasi di awal tahun 2020 sebelum masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Pemerintah diminta evaluasi harga gas US$ 6 per MMBTU untuk industri tertentu
Kondisi ini pun menandakan bahwa industri keramik di dalam negeri sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Asaki berharap, dengan adanya upaya-upaya pemerintah untuk meningkatkan daya beli masyarakat seperti program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan percepatan penyerapan APBN/APBD, bisa ikut meningkatkan utilitas kapasitas produksi nasional di akhir 2020 ke angka 70%, atau menjadi yang tertinggi sejak 5 tahun terakhir.