Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kenaikan tarif angkutan penyeberangan laut yang diputuskan oleh Kementerian Perhubungan (Kemhub) membawa berkah bagi PT ASDP Indonesia Ferry. Perusahaan plat merah ini optimistis mampu menggapai target bisnis tahun ini.
Menurut Anis Adinizam, Manajer Hubungan Masyarakat ASDP Indonesia Ferry, pihaknya seolah mendapat sokongan dari penyesuaian tarif tersebut. "Kami optimis target pendapatan tahun ini bisa tercapai," kata Anis kepada KONTAN, Senin (15/9).
Ia menyakini target pendapatan sebesar Rp 2,16 triliun sampai akhir tahun ini bisa tercapai. Kenaikan tarif penyeberangan di 13 pelabuhan yang dikelola ASDP bisa meningkatkan pendapatan sekitar 7% sampai 8% dibanding hari-hari biasa.
Bagi ASDP kenaikan tarif ini merupakan kado yang sudah ditunggu lama oleh perusahaan sejak awal tahun lalu. Soalnya, perusahaan ini bisa mengalokasikan dana lebih untuk meningkatkan komponen sarana dan prasarana di pelabuhan yang sudah ada.
Adapun kenaikan tarif yang mulai diberlakukan Senin (15/9) cukup bervariasi dari 5% hingga 25%. Lintasan yang cukup padat Merak–Bakauheni misalnya tarif per orang naik dari Rp 13.000 menjadi Rp 15.000. Kemudian rute Ketapang–Gilimanuk tarifnya juga menanjak dari Rp 6.500 per orang menjadi Rp 8.000. "Tentunya ini akan meningkatkan pendapatan kami," tegasnya.
Sampai akhir semester I-2014, ASDP berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 910 miliar. Hasil ini baru mencapai 42,13% dari target pendapatan tahun ini. Sedangkan dari sisi laba, baru bisa mengantongi Rp 39 miliar.
Bisnis penyeberangan memang menjadi cuan utama ASDP. Di semester satu ini, sektor ini berkontribusi 56% dari total pendapatan. Lantas 22% dari sektor pelabuhan dan sisanya non usaha jasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News