Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT ASDP Indonesia Ferry menaruh harapan besar pada pemberlakukan sistem tiket otomatis atau automatic ticket system (ATS) yang baru saja mereka terapkan. Tiket otomatis ini mereka terapkan di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni November lalu. Selanjutnya mereka segera mengoperasikan sistem ini di Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk.
Sistem ini siap berlaku di dua pelabuhan tersebut awal tahun depan. "Mudah-mudahan Januari nanti bisa dimulai untuk Ketapang-Gilimanuk," ujar Danang Baskoro, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry kepada KONTAN, Jumat (4/12).
Untuk sementara, ia belum bisa memerinci kebutuhan dana untuk pengembangan tersebut. Yang jelas, nilainya lebih kecil dari dana di Merak dan Bakauheni yang mencapai Rp 50 miliar.
ASDP juga berencana menerapkan sistem tiket elektronik ini di seluruh pelabuhan yang mereka kelola yakni sebanyak 18 pelabuhan. Langkah ini untuk bisa meredam kebocoran pendapatan dari penjualan tiket secara manual.
Ia mengklaim pelaksanaan tiket elektronik di dua pelabuhan terbilang efektif. Hasilnya, penumpang yang berada di kapal dari dua pelabuhan tersebut tidak ada yang tanpa memiliki tiket.
Sistem baru ini juga bisa memperbaiki perhitungan dimensi barang yang bisa masuk ke kapal dengan akurat. Harapannya adalah bisa menambah pemasukan dari angkutan barang. Ia berharap, penerapan sistem tiket otomatis ini bisa mendongkrak 20% pendapatan perusahaan.
Sebentar lagi perusahaan ini juga bersiap untuk menghadapi musim liburan akhir tahun. Kalau jelang Lebaran kepadatan penumpang ada di pelabuhan kawasan Barat, saat akhir tahun ada di kawasan Nusa Tenggara Timur.
Tahun ini, ASDP menargetkan pendapatan sebesar Rp 3 triliun dan laba Rp 225 miliar. Tahun lalu, pendapatan perusahaan ini Rp 2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News