Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) menyatakan kesanggupan untuk memasok bahan baku Alat Pelindung Diri (APD) merek nasional “Ina United”. Asal tahu saja, Ina United adalah nama merek nasional yang sudah ditetapkan pemerintah untuk APD yang akan diproduksi masal oleh Indonesia.
Head of Corporate Communications and PR Asia Pacific Fibers, Prama Yudha Amdan menjelaskan sejauh ini memang belum ada kerjasama kongkret antara POLY dan pemerintah. Status terakhir adalah Tim Pakar Covid-19 meminta data kesanggupan POLY memasok program APD nasional yang akan dilaksanakan pemerintah.
Baca Juga: Asia Pacific Fibers (POLY) bakal pasok bahan baku alat pelindung diri Ina United
"POLY telah menyatakan kesanggupan untuk memasok bahan baku untuk APD karena perusahaan memiliki kapasitas dan produk yang sudah lolos uji dengan standar Pemerintah, standar ICU, dan standar WHO," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (1/7).
Lebih jelasnya, bahan APD produksi Asia Pacific Fibers dinyatakan lolos uji atas penetrasi darah dan bakteri dengan parameter uji ANSI/AAMI PB70:2012, ASTM F1670-2017, dan ASTM F1671-2013. Uji ini merupakan tahapan lanjutan setelah lolos dari pengujian penetrasi dan tekanan air sebagai prasyarat mutlak APD untuk penanganan Covid-19.
Baca Juga: Industri tekstil keluhkan sikap pemerintah yang dinilai pro APD impor
Prama memaparkan bahan baku yang akan dipasok POLY adalah jenis bahan baku berbasis polyester knit dan woven untuk penggunaan coverall (pakaian hazmat) dan surgical gown. Adapun kapasitas terpasang untuk bahan baku yang siap di pabrik POLY adalah 400.000 pieces per-bulan untuk coverall, 900.000 pieces per-bulan untuk surgical gown.
Prama menyatakan kapasitas produk medis sudah ada dari sebelum Corona bergulir. Adapun untuk rencana penambahan kapasitas nanti tergantung seberapa besar kebutuhan dari program APD nasional ini. "Kami punya kapasitas yang selalu siap sehingga kapan saja pemerintah menyatakan laksanakan, kami siap memasok," kata Prama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News