kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asita menyebut Bali masih menjadi trademark pariwisata di Indonesia


Kamis, 15 November 2018 / 17:05 WIB
Asita menyebut Bali masih menjadi trademark pariwisata di Indonesia
ILUSTRASI. WISATA PANTAI LOVINA BALI


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bali masih menjadi favorit kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Hal tersebut lantaran wisman yang mengunjungi Indonesia 90% pasti mengunjungi Pulau Dewata tersebut.

Asnawi Bahar, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) menyebutkan bahwa Bali memang menjadi trademark pariwisata di Indonesia. Karenanya, wisman yang datang ke Indonesia mengunjungi bali. "Kalau sekarang masih Bali, sebab wisman yang datang Indonesia walaupun pergi ke mana-mana tapi tetap ke Bali ya," ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/11).

Oleh sebab itu, ia bilang hal tersebut menunjukan Bali masih menjadi magnet untuk para wisman yang berkunjung ke Indonesia. Menurutnya sebanyak 90% orang pasti ke Bali. Padahal pemerintah menargetkan kontribusi kedatangan wisman diharapkan 40% dari Bali, 30% dari Jakarta, 20% dari Batam, dan sisanya dari luar daerah tersebut.

Karenanya, ia berharap dengan 10 Bali Baru yang sedang digenjot oleh pemerintah mampu mendiversifikasi tujuan destinasi para wisman di Indoensia. "Maka kami harapkan destinasi baru selain Bali, minimal dapat menjadi komparasi dari Bali," tuturnya.

Untuk 10 Bali Baru sendiri, Asnawi menilai potensinya sangat bagus. Ia mencontohkan banyak wisman yang mengunjungi Borobudur. "Sayangnya, mereka yang mengunjungi Borobudur itu, tetap saja ingin mengunjungi Bali, itu masalahnya," tegasnya.

Lanjutnya, perhitungan kedatangan wisman dihitung berdasarkan 'one gate servcice', karenanya saat mereka masuk dari Bali, kedatangan ke daerah lain tidak dihitung kembali.

Namun, menilik data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September lalu jumlah kunjungan wisman ke Indonesia yang datang melalui pintu masuk udara, Bandara Ngurah Rai, Bali menjadi jalur yang alami pertumbuhan terkecil 0,71% menjadi 555.888 kunjungan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 551.968 kunjungan. Walaupun begitu, Bali tetap menjadi kontributor terbesar dari total wisman hingga September sebanyak 11,93 juta wisman.

Dari pintu masuk laut, pada periode yang sama wisman yang masuk melalui Pelabuhan Tanjung Benoa alami penurunan tertinggi 98,86% menjadi 15 orang saja dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 187 orang.

Asnawi melanjutkan oleh sebab itu, perlunya evaluasi-evaluasi di 10 Bali Baru yang sedang digarap pemerintah. Ia mencontohkan Borobudur. "Borobudur itu sudah memadai, hanya saja mungkin dengan trasnformasi-transformasi dari atraksinya perlu dikembangkan, begitu pula dengan yang lainnya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×