kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Asosiasi berharap gula masuk daftar sensitive list


Senin, 28 April 2014 / 17:10 WIB
Asosiasi berharap gula masuk daftar sensitive list
Katalog harga promo Superindo terbaru 5-8 Desember 2022 untuk produk kebutuhan harian dengan diskon sampai 50% mulai hari Senin ini.


Reporter: Handoyo | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Asosiasi Gula Indonesia (AGI) berharap, komoditas gula masuk dalam Higly Sensitive List seperti halnya beras. Kondisi ini menyusul pada akhir tahun 2015 mendatang negara-negara dikawasan ASEAN akan menerapkan asean economic community (AEC).

Tito Pranolo Direktur Eksekutif (AGI) mengatakan, bila gula tidak dimasukkan kedalam Higly Sensitive List mengakibatkan daya saing produk gula dalam negeri kalah. "Kalau gula dibebaskan yang diuntungkan Thailand," kata Tito, Senin (28/4).

Perkebunan tebu dalam negeri rata-rata rendeman tanamannya sekitar 7%, sementara di Thailand mencapai 11%. Luas areal perkebunan tebu di negeri Gajah Putih tersebut juga cukup besar yakni mencapai 1,2 juta hektar, bandigkan luas areal perkebunan tebu Indonesia yang hanya 470.000 ha.

Selain itu, Tito menambahkan banyak pabrik gula (PG) dalam negeri usia mesinnya sangat tua sehingga perlu direvitalisasi. Berdasarkan catatan AGI saat ini jumlah pabrik gula nasional mencapai 63 pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×