kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.485.000   78.000   3,24%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Asosiasi Franchise Indonesia: Sektor kuliner dominasi pertumbuhan industri waralaba


Jumat, 05 Juli 2019 / 18:20 WIB
Asosiasi Franchise Indonesia: Sektor kuliner dominasi pertumbuhan industri waralaba


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Geliat peluang usaha waralaba di tanah air masih mengalir deras. Luasnya pasar Indonesia dan daya beli masyarakat yang masih baik membuat bisnis ini bisa terus tumbuh. Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Andrew Nugroho optimis menargetkan pertumbuhan usaha waralaba di Indonesia bisa mencapai 10% di tahun 2019.

“Tahun ini target growth 10% year on year (yoy). Tahun lalu hanya sampai sekitar 5% - 6%,” terang Andrew dalam acara IFRA 2019 di kawasan Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (5/7). Ia lanjut menjelaskan target pertumbuhan tersebut meliputi pertumbuhan gerai, konsep baru, serta transaksi.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Andrew mengakui bahwa sejauh ini produk di sektor kuliner, termasuk makanan dan minuman jadi penyumbang terbesar pertumbuhan industri waralaba di Indonesia. Alasannya adalah jangkauan pasarnya lebih luas dan sektor tersebut merupakan kebutuhan terbesar masyarakat, produk yang ditawarkan juga sederhana.

“Pasar food and beverage itu besar sekali karena jadi kebutuhan utama. Selain itu memang kalau orang jualan kopi atau kue lebih simpel. Itu yang membuat pertumbuhan waralaba banyak dari sektor ini,” jelas Andrew.

Ia mengatakan hampir setiap tahun pertumbuhan waralaba didominasi sektor kuliner. Maka tak menutup kemungkinan jika tahun ini, sektor kuliner masih kembali mendominasi. Namun Andrew juga tidak menutup kemungkinan untuk sektor lainnya bisa terus tumbuh.

“Penopang utama tetap kuliner, tapi tidak menutup kemungkinan juga sektor lain seperti minimarket, kecantikan, otomotif, dan jasa-jasa kursus,” ujar Andrew. Stabilnya pertumbuhan industri waralaba Indonesia, menurut Andrew terlihat dari sejumlah brand waralaba asal Indonesia yang bisa bersaing di kancah internasional seperti Es Teler 77, J.Co, dan Kebab Baba Rafi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×