kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asosiasi keramik berharap pemerintah tak berlakukan tarif adjustment listrik


Kamis, 09 Desember 2021 / 21:31 WIB
Asosiasi keramik berharap pemerintah tak berlakukan tarif adjustment listrik
ILUSTRASI. Asosiasi keramik berharap pemerintah tak memberlakukan tarif adjustment listrik tahun depan.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Aneka Industri Keramik (Asaki) menilai langkah pemerintah untuk kembali menerapkan tariff adjustment bagi 13 golongan pelanggan nonsubsidi pada tahun 2022 berpotensi memberatkan industri.

Ketua Umum Asaki Edy Suyanto mengatakan, kebijakan ini bisa mengurangi daya saing industri keramik dan membebani kinerja. "Apalagi saat ini industri keramik sedang berupaya untuk rebound kembali di tengah daya beli masyarakat yang masih lemah," kata Edy kepada Kontan, Kamis (9/12).

Jika pemerintah memutuskan untuk kembali menerapkan tariff adjustment maka langkah ini dinilai kurang sejalan dengan semangat untuk meningkatkan daya saing industri yang sebelumnya telah ditunjukkan lewat penetapan harga gas US$ 6 per MMBTU untuk sektor industri dan pembangkit.

Baca Juga: Pemerintah buka peluang penyesuaian tarif listrik di tahun 2022

Selama ini, biaya listrik memegang porsi setidaknya 10% dalam komponen pembentuk harga industri keramik.

Edy bilang, industri keramik secara umum berproduksi 24 jam sehari. Untuk itu pihaknya pun berharap pemerintah melanjutkan kebijakan diskon tarif listrik di Waktu Beban Puncak 2 (WBP2).

"Namun sangat disayangkan mulai Januari 2021 diskon tarif untuk pemakaian listrik mulai jam 23.00 hingga jam 08.00 sudah dihentikan dan otomatis ini berarti kenaikan harga tarif listrik secara tidak langsung bagi industri keramik," kata Edy.

Baca Juga: Pelaku usaha berharap rencana penyesuaian tarif listrik di 2022 dipertimbangkan lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×