kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asosiasi mainan Indonesia gandeng China untuk bangun pabrik di Indonesia


Jumat, 27 April 2018 / 20:25 WIB
Asosiasi mainan Indonesia gandeng China untuk bangun pabrik di Indonesia
MoU AMI dengan investor China


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Mainan Indonesia (AMI) meneken nota kesepakatan (MoU) dengan Chaiyu Exshibition tentang kerjasama bilateral antara pengusaha Indonesia dengan pengusaha Guangzhou, China dalam investasi mainan anak di Indonesia.

Ketua Asosiasi Mainan Indonesia Sutjiadi Lukas menjelaskan selama ini industri lokal masih melakukan impor dari China. Oleh sebab itu, AMI melakukan kerjasama bilateral dengan perusahaan asal China untuk membangun pabrik di Indonesia untuk pengadaan komponen seperti, gear box, baut, dan keypad.

Namun, ia belum dapat membocorkan nilai investasi dari kerjasama tersebut.

Sutjiadi juga mengungkapkan kerjasama ini akan dilakukan secepatnya. “Rencananya Juli bersamaan dengan pameran mainan di Indonesia,” tutur Sutjiadi kepada kontan.co.id, Jumat (27/4).

Sutjiadi mengatakan untuk pembangunan pabrik mereka telah mempersiapkan lahan seluas lima hektare (ha) dan akan menggandeng kawasan terpadu Kendal Industrial Park sebagai developer.

Ia mengungkapkan, sampai saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi. “Sudah ada delapan perusahaan yang tertarik, dan ada tiga pengusaha Indonesia yang mencari mitra kerjasama pengembangan investasi di Indonesia yang berbasis alih teknologi,” ucap Sutjiadi.

Saat ini, sektor usaha mainan anak sedang mengalami penurunan, walaupun menurutnya pasar mainan anak di Indonesia masih baik.

“Penjualan kuartal I-2018 sekitar 20% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya,” ujar Sutjiadi.

Sutjiadi menjelaskan penurunan terjadi karena para pedagang resah dan takut akibat oknum-oknum polisi yang melakukan razia kepada para pedagang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×