kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asosiasi petani tembakau sebut industri rokok elektrik dapat membantu petani tembakau


Rabu, 15 Januari 2020 / 21:50 WIB
Asosiasi petani tembakau sebut industri rokok elektrik dapat membantu petani tembakau
ILUSTRASI. Petani memanen tembakau di persawahan desa Mangunsari, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/ama.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Soeseno mengatakan bahwa saat ini serapan hasil panen tembakau dalam negeri masih bergantung kepada produksi rokok. 

Seiring dengan hadirnya industri rokok elektrik di Indonesia, Ia melihat ada peluang positif bagi pertumbuhan serapan hasil panen tembakau di Indonesia. Pasalnya, cairan yang digunakan pada rokok elektrik menggunakan ekstrak nikotin yang berasal dari tembakau. 

Baca Juga: Pasar kian menantang, industri rokok elektrik dalam negeri masih bergairah

"Kalau industri rokok elektrik (agrokimia) dikembangkan di Indonesia, dapat berpotensi menyerap tanaman tembakau lokal,” kata Soeseno, Senin (13/1).

Soeseno menambahkan nikotin cair yang termasuk dalam kategori Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) ini juga memiliki potensi membuka pasar ekspor.

Ia mengaku bahwa petani tembakau di Indonesia terbuka dengan kemitraan intensif dalam pemanfaatan tembakau untuk rokok elektrik. Apalagi jika petani diberikan bimbingan teknis untuk meningkatkan kualitas tembakau, kemitraan dengan produsen rokok elektrik akan saling menguntungkan.

Ia mengatakan untuk merealisasikan hal tersebut, perlu mendapat dukungan pemerintah lewat regulasi yang tepat. “Pemerintah sebaiknya lebih peduli dan serius terhadap pertanian tembakau agar hasil panen lebih menguntungkan,” kata Soeseno.

Baca Juga: Dorong kelestarian lingkungan, Bentoel Group tanam 6.035 pohon di NTB

Hal senada sebelumnya telah diungkapkan Eko Prio HC, Ketua Bidang Produksi Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI). Menurutnya, nikotin cair hasil ekstraksi tidak hanya untuk pasar lokal saja, tapi juga berpotensi untuk di ekspor. 

“Potensi ekspor cairan nikotin terbuka lebar. Jika terus dikembangkan dan didukung pemerintah, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi salah satu pemasok cairan nikotin dunia. Apalagi, berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia merupakan produsen tembakau terbesar nomor enam di dunia,” kata Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×