kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asosiasi Travel Haji dan Umrah Berupayakan Berangkatkan 4.000 Jamaah Haji Furoda


Jumat, 01 Juli 2022 / 23:00 WIB
Asosiasi Travel Haji dan Umrah Berupayakan Berangkatkan 4.000 Jamaah Haji Furoda
ILUSTRASI. Jamaah Haji mengelilingi Ka'bah


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Jemaah Haji (CJH) Furoda terancam batal berangkat ke tanah suci akibat visa yang tak kunjung terbit. Dua hari menjelang closing date atau kedatangan terakhir jamaah pada 3 Juli 2022, masih banyak yang belum mendapatkan kepastian.

Sebagai informasi, Haji Furoda merupakan program perjalanan haji yang tidak memanfaatkan kuota haji reguler dari Pemerintah Indonesia.

Melainkan, Program Haji Mujamalah (Haji Furoda) dengan kuota khusus dari pemerintah Arab Saudi.  Dengan Haji Furoda, maka seseorang bisa berangkat ke tanah suci untuk berhaji tanpa antre hingga puluhan tahun.

Seketaris Jenderal Forum Shilaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (SATHU), Mucharom menjelaskan setelah adanya pandemi Covid-19 yang menghentikan aktivitas haji, tahun ini antusiasme masyarakat cukup tinggi.

Baca Juga: VIsa Belum Terbit, Calon Jemaah Haji Furoda Terancam Batal Berangkat Ke Tanah Suci

“Ditambah lagi faktor sempitnya waktu yang tersedia dalam pengurusan visa haji undangan atau dikenal visa haji Furodah menyebabkan banyak jamaah yang sudah memiliki tiket pesawat gagal berangkat karena visa haji Furodah yang belum keluar,” ungkap dia kepada Kontan.co.id, Jumat (1/7).

Mengatasi masalah ini, Forum SATHU yang dipimpin Fuad Hasan Masyhur pun menginisiasi dengan menghadap Menko Marinves Luhut Panjaitan yang mendapat tawaran extra kuota dari Putera Mahkota Kerajaan Saudi Arabia Muhammad Bin Salaman atau yang dikenal MBS,.

“Mengingat waktu yang sangat sempit untuk digunakan oleh jamaah reguler dan haji khusus, extra kuota tersebut sulit digunakan secara dasar hukum, pembiayaan dan teknis administrasi, maka Forum SATHU menawarkan solusi agar extra kuota dikonversi menjadi visa haji mujamalah melalui mekanisme kedubes Saudi Arabia di Jakarta,” kata dia.

Dengan mekanisme visa haji mujamalah, nantinya program itu akan terbuka bagi siapapun yang memiliki kemampuan berangkat dalam waktu persiapan yang sangat singkat untuk membeli tiket dan paket di portal kementerian haji Saudi Arabia.

Seiring tersedianya visa haji mujamalah tersebut, Forum SATHU juga berinisiatif kepada berbagai maskapai penerbangan agar bisa menerbangkan 4.000 jamaah yang mengajukan visa furodah.

“Uang yang sudah masuk untuk mengajukan visa melalui kami sudah mencapai 3.456 jamaah,” tuturnya.

Baca Juga: Madinah Menyambut Hampir 313.000 Jemaah Haji

Dengan kedua upaya tersebut, yaitu konversi ekstra kuota menjadi visa mujamalah dan penyediaan tambahan pesawat, SAPHU berharap hal ini bisa  menjadi solusi agar lebih banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang bisa berangkat haji.

“Dengan demikian kuota tahun ini bisa memenuhi harapan banyak pihak agar extra kuota dimanfaatkan sebanyak mungkin,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×