kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.627   8,00   0,05%
  • IDX 6.934   101,55   1,49%
  • KOMPAS100 1.004   16,65   1,69%
  • LQ45 779   13,86   1,81%
  • ISSI 220   2,24   1,03%
  • IDX30 404   7,52   1,89%
  • IDXHIDIV20 477   9,50   2,03%
  • IDX80 113   1,72   1,54%
  • IDXV30 116   1,63   1,43%
  • IDXQ30 132   2,86   2,21%

Astra Agro Lestari (AALI) Targetkan Produksi CPO dari Kebun Inti Naik 5% di 2023


Sabtu, 18 Februari 2023 / 13:08 WIB
Astra Agro Lestari (AALI) Targetkan Produksi CPO dari Kebun Inti Naik 5% di 2023
ILUSTRASI. Pabrik pengolahan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menargetkan produksi Crude Palm Oil (CPO) dari kebun inti bisa tumbuh sekitar 5% dari realisasi tahun lalu. Proyeksi ini seiring kalkulasi pada usia tanaman dan faktor cuaca.

Direktur Utama AALI Santosa mengatakan, target produksi selalu mempertimbangkan usia tanaman dan tergantung cuaca. Ini karena tanaman sawit AALI sudah matang, tidak ada lagi yang baru.

Ekspansi pembukaan lahan terakhir Astra Agro dilakukan 10 tahun silam. Sekitar 1/3 profil tanaman AALI saat ini telah ada sebelum Initial Public Offering (IPO) yang dilakukan pada 1997.

Sulitnya menebak produksi tersebut pula yang masih menahan Astra Agro dalam menentukan target-target lainnya di tahun ini. Target pendapatan dan laba AALI akan tergantung produksi.

"Pendapatan dan laba belum bisa terlihat karena produksi saja masih sulit ditebak. Tetapi untuk produksi inti sawit plus minus 5%," ujar Santosa dalam acara Talk to The CEO di Semarang, Jumat (17/2).

Baca Juga: Harga CPO Berpotensi Lanjut Naik, Simak Rekomendasi Saham Astra Agro Lestari (AALI)

Karena itu, Santosa bilang, program peremajaan sawit menjadi keharusan agar menjaga keberlanjutan produksi. AALI menargetkan untuk penanaman kembali (replanting) di lahan sekitar 5.000 Hektare (ha).

AALI sangat selektif dalam pemilihan replanting supaya produksi tidak terlalu drop. Umumnya, tanaman tua di atas 20 tahun ditebang untuk kebutuhan replanting.

Mengingat Astra Agro telah menandatangani moratorium sawit, AALI tidak lagi membuka lahan baru di hutan atau lahan gambut. Tetapi potensi penambahan lahan baru untuk peningkatan produksi selalu ada. Emiten grup Astra ini bisa memilih jalan penambahan lahan dengan cara mengakuisisi.

Santosa mengungkapkan, AALI siap dan terbuka untuk mengakuisisi lahan sawit, dengan catatan lahan tersebut sudah bersertifikasi kelapa sawit berkelanjutan atau Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

 

"Kalau tidak ISPO ready, kami enggan mengakuisisi. Sudah ada beberapa calonnya (lahan sawit), tetapi belum memenuhi kriteria," imbuh Santosa.

Santosa berujar, saat ini total kebun inti yang dikelola AALI ada sekitar 210.00 - 220.000 ha, sementara kebun plasma sekitar 68.000 ha. Jadi, total kebun kelolaan AALI berkisar seluas 280.000 ha - 290.000 ha.

Hingga semester I-2022, produksi Tandan Buah Segar (TBS) Astra Agro sebanyak 1,96 juta ton. Dari situ, produksi CPO tercatat sebanyak 638.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×