kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.404   -31,00   -0,19%
  • IDX 7.189   48,36   0,68%
  • KOMPAS100 1.047   6,09   0,59%
  • LQ45 816   4,20   0,52%
  • ISSI 226   0,91   0,40%
  • IDX30 426   2,23   0,53%
  • IDXHIDIV20 512   1,28   0,25%
  • IDX80 118   0,50   0,43%
  • IDXV30 122   0,39   0,32%
  • IDXQ30 140   0,43   0,31%

Astra Infra berharap BUJT mendapat stimulus dari pemerintah akibat virus corona


Senin, 13 April 2020 / 22:17 WIB
Astra Infra berharap BUJT mendapat stimulus dari pemerintah akibat virus corona
ILUSTRASI. Astra Infra berharap stimulus dari pemerintah akibat virus corona


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Astra Infra berharap adanya stimulus dari pemerintah ke industri infrastruktur dan sektor jalan tol pada khususnya. Hal tersebut guna mengatasi shortfall akibat dampak Covid-19.

CEO Toll Road Business Group Astra Infra, Kris Ade Sudiyono menyebutkan setidak-tidaknya ada dua permohonan dukungan kepada pemerintah. Pertama dukungan stimulus arus kas dan dukungan kebijakan fiskal. "Ini juga menjadi harapan dari semua teman teman, terutama stimulus yang infonya sedang diinisiasi oleh Kementerian PUPR," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (13/4).

Baca Juga: 10 proyek jalan tol ini konstruksinya bakal selesai semester I 2020

Kris menjabarkan dari stimulus arus kas untuk jalan tol yang sudah beroperasi pihaknya berharap adanya peninjauan tingkat pengembalian investasi (IRR) dalam PPJT menjadi lebih tinggi, mengingat appetite dan risk profile para investor meningkat. Kemudian, dukungan source of fund yang murah untuk mengatasi cashflow deficiency.

"Contohnya, pemerintah meluncurkan fasilitas & instrumen pembiayaan murah bagi BUJT," tuturnya.

Kemudian, relaksasi terms perjanjian kredit eksisting dengan para kreditur tanpa menurunkan loan credibility para debitur seperti penurunan interest (terutama margin keuntungan bank), penambahan grace period pembayaran angsuran pokok dan bunga, pelonggaran covenant, dan pengaturan ulang instalment package.

Pihaknya juga berharap penundaan disbursment kewajiban capex baru, seperti akibat tambah lingkup (pembangunan akses baru, rejuvinasi tempat istirahat, pelebaran lajur, dll).



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×