kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Astra Infra tambah portofolio jalan tol, ATI: Bisnis jalan tol masih menarik


Kamis, 26 November 2020 / 22:50 WIB
Astra Infra tambah portofolio jalan tol, ATI: Bisnis jalan tol masih menarik


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis jalan tol kian menarik bagi  pengusaha-pengusaha besar. Terbaru, Astra Infra menambah portofolionya di jalan tol usai akuisisi 51% saham milik PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) dan 49% saham milik PT Jaya Sarana Pratama (JSP) dalam PT Jakarta Marga Jaya (JMJ).

Sekjen Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono menyebutkan appetite investor di bisnis jalan tol masih cukup tinggi walaupun di tengah pandemi seperti saat ini. "Saya kira, corporate action yang dilakukan Astra Infra dengan kembali menambah portfolio jalan tolnya membuktikan bahwa industri infrastruktur jalan tol masih menjadi alternatif target investasi yang menarik ke depan," ujarnya kepada kontan.co.id, Kamis (26/11).

Menurutnya, investor cukup confident bahwa dinamika industri infrastruktur jalan tol selama pandemi ini adalah bersifat sementara dan secara jangka panjangnya masih tetap resilient dan menarik sebagai tujuan investasinya.

Baca Juga: Simak jadwal perencanaan penerapan transaksi tol dengan sistem MLFF

Karenanya, ATI selalu menyarankan untuk semua pemangku kepentingan menjaga kepercayaan investor ini dengan terus memastikan model bisnis dan kepastian usaha tetap terjaga di bisnis jalan tol ini. Berbagai fundamental dari model bisnis jalan tol, harus terus dijaga bersama, seperti kepastian penyesuaian tarif jalan tol, insentif fiskal, berbagai instrumen government guarantee dan government supports, harus terus dipastikan pelaksanaan dan efektivitasnya.

"Napas panjang ini harus dijaga bersama dengan tidak melakukan disturbsi-disturbsi sesaat dan situasional yang tidak perlu, yang justru bersifat kontraproduktif bagi kepastian usaha jangka panjang ini," ujarnya.

Sebelumnya, Grup CEO ASTRA Infra, Djap Tet Fa, mengatakan berinvestasi di Jalur Outer Ring Road I W2 adalah salah satu langkah strategis perusahaan dalam mendiversifikasi portofolio bisnis Jalan Tol terutama area Metro. "Akuisisi ini juga merupakan wujud kontribusi Astra Infra dalam mendukung kemajuan infrastruktur dan mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19," ujarnya.

Dengan tuntasnya transaksi ini, maka menambah kontribusi Astra Infra di Ruas Tol Jawa menjadi sepanjang sekitar 357,57 km yang meliputi Ruas Tol Tangerang-Merak (72,5 km), Cikopo-Palimanan (116,8 km), Semarang-Solo (72,6 km), Jombang-Mojokerto (40,5 km), Surabaya-Mojokerto (36,3 km), Kunciran-Serpong (11,2 km) dan JORR I W2N (7,67 km).

Sebelumnya, juga ada PT Gudang Garam Tbk yang masuk di bisnis tol. Mereka masuk melalui anak usahanya, PT Surya Kertaagung Toll (SKT).

Baca Juga: Ini kata GoPay perihal rencana penerapan sistem MLFF

Selain itu, ada pula pemain lainnya seperti PT Nusantara Infrastructure Tbk yang terasosiasi dengan Grup Salim. Berdasarkan catatan kontan, emiten berkode saham META ini memegang konsesi Ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR) seksi W1 ruas Kebon Jeruk - Penjaringan; Tol BSD ruas Pondok Aren – Serpong; Tol Makassar Metro Network (MMN) menghubungkan Makassar ruas Pelabuhan Soekarno Hatta – Pettarani, Makassar; dan Tol (PT Jalan Tol Seksi Empat - JTSE) ruas Tallo – Bandara Hasanuddin, Makassar.

Selanjutnya: Punya tiga proyek jalan tol di Jawa Timur, Waskita Karya (WSKT) genjot pembangunan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×