Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Tol Indonesia (ATI) prediksikan kendaraan logistik belum mampu menekan penurunan pendapatan yang dialami operator jalan tol di tengah pandemi virus corona.
Sekjen ATI Kris Ade Sudiyono menyebutkan dengan adanya prioritas pada kendaraan logistik bukan berarti adanya peningkatan trafik. Menurutnya, pada kategori golongan ini juga turun dibandingkan waktu normal kendati tidak sedalam golongan kendaraan pribadi.
Baca Juga: Jaga likuiditas, Jasa Marga (JSMR) negosiasi utang dengan kreditur
Lebih lanjut, ia memaparkan pada beberapa ruas komposisi kendaraan logistik maksimal hanya 20%. Bahkan pada ruas tertentu hanya ada 7%-10%. "Sehingga, secara umum tidak bisa menopang," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (8/5).
Sementara itu, untuk proyeksi penurunan pada periode lebaran ini pihaknya tidak bisa memberikan data detil. Yang jelas penurunan tidak terelakkan dengan adanya kebijakan pelarangan mudik.
Kris yang juga menjabat sebagai CEO Toll Road Business Group Astra Infra sebelumnya juga menyebutkan dampak penyebaran pandemi virus corona ini memberikan dampak yang sama dengan ruas tol lainnya yakni, terjadinya penurunan volume kendaraan.
Baca Juga: Pendapatan harian Jasa Marga (JSMR) anjlok hingga 50%, bagaimana saran analis?
Adapun kondisi trafik rata-rata harian beberapa ruas tol turun antara 40%-60% dibandingkan rata-rata harian tahun lalu. Sayangnya, ia belum bisa memberikan proyeksi penurunan trafik dan potensi kerugian menjelang periode mudik nanti.
Sebelumnya, Badan Pengatur Jalan Tol menyatakan arus di jalan tol pada 14 ruas mengalami penurunan drastis hingga 40% sejak diberlakukan PSBB. Penurunan itupun disebutkan akan turun kembali pada saat mudik nanti sehingga arus mobil di jalan tol tersisa 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News