kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ATPM kebut penjualan mobil di 2014


Rabu, 15 Januari 2014 / 06:40 WIB
ATPM kebut penjualan mobil di 2014
ILUSTRASI. 5 Kiat Parenting untuk Pengasuhan Anak yang Lebih Efektif.


Reporter: Tendi Mahadi, Francisca Bertha Vistika | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menaikkan pajak progresif dan nilai tukar rupiah yang melemah tampaknya tak akan menekan laju penjualan mobil. Meski pertumbuhannya tipis, tahun ini, penjualan mobil di dalam negeri masih menjanjikan.


Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) memproyeksikan, tahun ini, ada kenaikan penjualan mobil hingga 8,33% dibanding tahun lalu. Sampai tutup kalender 2013, penjualan mobil bisa tembus hingga 1,2 juta unit. "Potensi penjualan tahun ini sebesar 1,3 juta unit cukup realistis," ujar Jongkie Sugiharto, Ketua I Gaikindo.


Budi Darmadi, Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Kementerian Perindustrian (Kemperin) mengatakan pembeli mobil semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi. "Pasar baru akan terus tumbuh termasuk dari kalangan pembeli pertama," katanya.


Selain di wilayah DKI Jakarta, Budi memperkirakan, penjualan mobil di daerah lain juga akan bertumbuh. Apalagi dengan adanya mobil murah alias low cost green car (LCGC), ceruk pasar mobil akan semakin lebar. Para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) beramai-ramai untuk menggeber produksi maupun penjualan mobil.


Salah satu ATPM yang mengincar kenaikan produksi mobil adalah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Pada 2014, Toyota membidik target produksi mobil hingga 201.500 unit. Bila dibandingkan dengan realisasi produksi mobil tahun 2013, jumlah tersebut naik 26,21%. Tahun lalu, perusahaan itu berhasil memproduksi hingga 159.659 unit mobil.


Meski banyak tantangan di industri mobil, Toyota berani memasang target pertumbuhan produksi lebih tinggi ketimbang target pertumbuhan dari tahun 2012 ke 2013. Di 2012, produksi mobil Toyota hanya 154.875 unit. Ini berarti, pertumbuhan penjualan mobil tahun lalu hanya 3,09%.


Selain menggenjot produksi mobil, Toyota juga berencana untuk mendongkrak volume ekspor. Pada 2013, volume ekspor Toyota mencapai 65.273 unit. Di tahun 2014 ini, perusahaan menargetkan ekspor mobil naik 4,18% menjadi 68.000 unit. Adapun negara tujuan ekspor adalah negara-negara di kawasan Timur Tengah, Amerika latin, dan kepulauan Karibia.


Investasi komponen


Adapun produk Toyota yang diekspor tahun ini adalah Kijang Innova dan Fortuner masing-masing sebanyak 18.000 unit dan 50.000 unit. Sementara untuk produk lainnya seperti Vios dan Limo masih untuk pasar domestik.


Tahun lalu, penjualan Vios dan Limo belum mencapai target. Perusahaan itu menargetkan penjualan Vios dan Limo mencapai 14.400 unit. Nyatanya, sampai akhir tahun, penjualan Vios dan Limo hanya 12.600 unit. "Tahun ini, kita siapkan kapasitas Vios mencapai 48.000 unit," kata Bob Azam, Executive GM External Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.


Penjualan mobil yang semakin melaju kencang ikut merangsang perkembangan industri komponen. Budi bilang, setidaknya ada 100 produsen komponen otomotif dari Asia Timur yang siap merangsek masuk ke pasar Indonesia dan menggelontorkan nilai investasi hingga US$ 3,5 miliar.

"Realisasi sampai akhir tahun kemarin sudah 80 perusahaan," ungkap Budi. Sisanya, sebanyak 20 produsen komponen diharapkan bisa merealisasikan investasinya di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×