kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Austindo Nusantara (ANJT) bakal genjot produksi edamame dan sagu tahun ini


Kamis, 04 Februari 2021 / 16:08 WIB
Austindo Nusantara (ANJT) bakal genjot produksi edamame dan sagu tahun ini
ILUSTRASI. Austindo Nusantara (ANJT) bakal meningkatkan produksi edamame dan sagu tahun ini.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) berniat menambah kapasitas produksi edamame dan sagu. Masing-masing direncanakan peningkatan produksi mencapai dua kali lipat.

"Berdasarkan unaudited data, untuk produksi tahun 2020 adalah sebesar 2.233 ton untuk sagu dan sebesar 843 ton untuk edamame," ujar Head Of Commercial Sago and Edamame Austindo Nusantara Jaya Nelda Hermawan kepada kontan.co.id, Kamis (4/2).

Nelda mengatakan, peningkatan produksi, khususnya edamame tersebut seiring dengan akan dimulainya tahap komersial fasilitas pabrik pembekuan edamame. Peningkatan produksi tersebut nantinya akan difokuskan untuk penjualan pasar ekspor ke beberapa negara tujuan seperti Jepang, Amerika maupun Kanada.

"Namun, negara tujuan ekspor yang kami targetkan tidak terbatas pada ketiga negara tersebut, sebab kami tetap upayakan untuk perluasan pasar secara cakupan geografis," jelasnya.

Baca Juga: Jepang, AS, dan Kanada menjadi negara tujuan ekspor edamame beku Austindo (ANJT)

Di samping pasar ekspor, ANJT juga berupaya melakukan pemasaran di pasar domestik karena pihaknya pasar domestik memiliki potensi yang besar. Namun, memang memerlukan upaya edukasi agar dapat memahami kualitas edamame beku dengan baik.

"Kami percaya bahwa produk edamame yang dihasilkan oleh entitas anak perusahaan kami, PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT), akan mengusung nilai keberlanjutan yang baik sebab bahan baku edamame tersebut dihasilkan dari budidaya edamame oleh para petani binaan GMIT serta melalui proses pelatihan dan pembinaan yang berkesinambungan," imbuhnya.

Selain edamame, ANJT juga menargetkan pertumbuhan produksi sagu, setelah tahun lalu berfokus pada peningkatan produktivitas melalui peningkatan tingkat ekstraksi. ANJT berharap pada tahun ini produksi sagu dapat meningkat 2 kali lipat sehingga mampu berkontribusi pada peningkatan produksi dan penjualan.

Penjualan ekspor edamame untuk pasar AS dan Kanada ditargetkan pada semester satu tahun 2021. Proses yang cepat tersebut lantaran rekan strategis ANJT  telah memiliki jaringan pemasaran di kedua negara tersebut.

Setelah produksi komersial di tahun 2021 dimulai, baru kemudian ANJT akan berupaya mengembangkan pasar ekspornya ke negara lain selain Jepang, AS, dan Kanada.

"Sedangkan untuk sagu, kami masih meneruskan upaya ekspor ke Jepang, akan tetapi kami antisipasi bahwa realisasi ekspor ke Jepang akan terkendala karena penurunan permintaan akibat dampak pandemi Covid-19," lanjutnya.

Dengan rencana tersebut, ANJT berharap produk edamame dan sagu akan semakin memberikan peningkatan kontribusi pendapatan di masa mendatang. Sementara tahun ini, ANJT melihat kelapa sawit masih akan menjadi kontributor utama pendapatan.

Mengutip laporan keuangan ANJT, pendapatan ANJT hingga kuartal III-2020 tercatat sebesar US$ 118,39 juta. Adapun tepung sagu dan edamame baru menyumbang 1,1% dari total pendapatan. Rinciannya, penjualan tepung sagu menyumbang pendapatan US$ 941.717 dan edamame berkontribusi US$ 342.704.

Selanjutnya: Austindo Nusantara Jaya (ANJT) anggarkan belanja modal Rp 620 miliar tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×