kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Targetkan Produksi CPO Naik Sekitar 7% pada Tahun Ini


Selasa, 06 September 2022 / 21:50 WIB
Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Targetkan Produksi CPO Naik Sekitar 7% pada Tahun Ini


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan dan pengolahan kelapa sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) targetkan peningkatan produksi crude palm oil (CPO) sebesar 7% dibandingkan dengan produksi CPO tahun 2021. 

Sebagai informasi, pada tahun 2021, ANJT berhasil membukukan volume produksi CPO sebesar 262.683 ton atau meningkat sebesar 7,4% dibandingkan tahun sebelumnya 244.485 ton. Sebanyak 62.022 ton dari capaian produksi 2021 merupakan produksi di kuartal IV.

“Target tersebut merupakan sasaran yang ingin kami capai atas penerapan strategi yang telah kami lakukan beberapa tahun terakhir karena peningkatan produksi di perkebunan sawit merupakan upaya dan investasi jangka panjang,” ujar Direktur Keuangan ANJT Nopri Pitoy kepada Kontan.co.id, Selasa (6/9). 

Selain pertumbuhan produksi, ANJT juga menargetkan pengendalian biaya produksi dengan menargetkan penyelesaian pembangunan pabrik pupuk organik di Kalimantan Barat. Pabrik pupuk organik ini nantinya akan memenuhi kebutuhan pupuk di perkebunan ANJT di Kalimantan Barat hingga 50%.

Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Luncurkan Dua Produk Baru di Metland Cileungsi

Hal ini akan membantu ANJT untuk mengendalikan dampak kenaikan harga pupuk non-organik yang akhir-akhir ini meningkat dengan pesat. Tak hanya itu, hal tersebut membantu meningkatkan produktivitas tanaman sawit karena nutrisi pupuk organik lebih mudah diserap tanaman.

Adapun, di sepanjang tahun ini perseroan fokus akan menyelesaikan target replanting seluas kurang lebih 2.000 Ha untuk mendukung pertumbuhan di tahun-tahun selanjutnya. Kemudian juga meningkatkan kualitas infrastruktur di kebun perseroan yang baru memulai kegiatan komersial di Papua Barat. 

“Infrastruktur tersebut terutama akses jalan untuk transportasi TBS dan pelabuhan untuk pengiriman minyak sawit,” katanya. 

Lebih lanjut, ANJT juga akan meningkatkan luas tanaman edamame untuk mendukung pertumbuhan volume produksi dan volume penjualan edamame beku hingga lebih dari 150% di sepanjang 2022. 

Untuk itu, perseroan telah menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$40 juta di tahun 2022. Adapun hingga pertengahan tahun ini, perseroan sudah menyerap belanja modal US$ 13 juta. 

Baca Juga: Masuk Pasar Filipina, Kalbe Farma (KLBF) Dirikan Kalbe Ecossential International

Dia mengatakan, rencana penggunaan capex tersebut akan difokuskan untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur pendukung serta penanaman kembali (replanting) tanaman sawit.

“Hingga kini jumlah dana capex yang sudah terserap l sekitar US$13 juta per semester I-2022,” jelas dia. 

Dia menambahkan, mayoritas penggunaan dana tersebut juga digunakan untuk membangun infrastruktur pendukung pada pabrik di Papua Barat dan kegiatan replanting di Belitung dan Sumatera Utara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×