kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.585   -24,00   -0,14%
  • IDX 8.100   49,28   0,61%
  • KOMPAS100 1.118   12,09   1,09%
  • LQ45 778   6,23   0,81%
  • ISSI 291   1,93   0,67%
  • IDX30 406   2,41   0,60%
  • IDXHIDIV20 456   2,13   0,47%
  • IDX80 123   1,14   0,94%
  • IDXV30 131   0,76   0,58%
  • IDXQ30 128   0,62   0,48%

Austindo optimistis harga CPO akan segera kondusif


Kamis, 08 Februari 2018 / 20:25 WIB
Austindo optimistis harga CPO akan segera kondusif
ILUSTRASI. Austindo Nusantara Jaya


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, harga Crude Palm Oil (CPO) tengah melemah. Di sepanjang kuartal pertama 2017, harga rata-rata CPO di bursa Malaysia berada pada level Rp 9.300 per kg, sedangkan pada kuartal pertama 2018 atau hingga 8 Februari 2018, harga rata-rata CPO di bursa Malaysia berada pada level Rp 8.500 per kg.

Meski harga CPO tengah menunjukkan tren penurunan, akan tetapi PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) masih optimistis harga CPO akan membaik secara jangka panjang. ANJT berpendapat, penurunan harga ini hanya bersifat sementara.

"Kami setuju dengan pandangan pihak-pihak yang berpendapat bahwa harga CPO akan tetap kondusif," ujar Direktur Keuangan ANJT Lucas Kurniawan kepada KONTAN, Kamis (8/2).

Menurut Lucas, setiap pergerakan harga CPO akan berdampak langsung kepada laba bbersih perusahaan karena sebagian besar biaya operasional di industri perkebunan dan pabrik terintegrasi seperti ANJT terhitung sebagai biaya tetap.

Lebih lanjut Lucas menerangkan, biaya yang bersifat variabel terutama di biaya pembelian TBS pasti akan mengikuti pergerakan CPO. "Apabila harga masih tinggi, maka hal tersebut merupakan hal yang positif bagi ANJT," kata Lucas.

Sementara itu, Lucas mengatakan beberapa faktor penyebab penurunan harga CPO ini di antaranya adalah permintaan CPO yang melemah, serta pengaruh isu negatif terhadap CPO dari negara-negara Uni Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×