kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Australia impor kopi Indonesia US$ 479,5 juta


Minggu, 17 Mei 2015 / 10:03 WIB
 Australia impor kopi Indonesia US$ 479,5 juta
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas pada proyek pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) di kawasan industri Sadai, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung (23/11/2023). (KONTAN/Daniel Prabowo)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indonesia merupakan salah satu produsen kopi di dunia. Kopi asal Indonesia diminati sejumlah negara di dunia salah satunya Australia. Pada tahun 2014, tercatat Negara Kanguru ini mengimpor kopi dari Indonesia dengan nilai sebesar US$ 497,5 juta pada tahun 2014. Meskipun patut dibanggakan, tapi Indonesia masih menempati posisi ke-8 sebagai eksportir kopi ke Australia, dengan peranan ekspor kopi sebesar 5,01%.

Atase Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Canberra Nurimansyah mengatakan pihaknya terus mempromosikan produk-produk Indonesia ke masyarakat Australia khususnya kopi. Berkat promosi itu, ia bilang, saat ini, kopi asal Indonesia dapat ditemukan di Saman Estate Coffee, Kafe Rumah Kopi Indonesia, di Docklands-Melbourne, Australia yang resmi dibuka pada 8 Mei 2015 lalu. "Pendirian Saman Estate Coffee merupakan promosi produk kopi Indonesia yang berkesinambungan dan memiliki nilai tambah," tutur Nurimansyah, akhir pekan lalu.

Nurimansyah menjelaskan strategi mereka mempromosikan kopi adalah dengan sengaja membuka jendela kafe sehingga pada saat biji kopi sedang dipanggang, aroma kopinya keluar menyebar di lingkungan sekitar kafe. Kafe ini juga menjual kopi dalam kemasan bubuk, biji kopi yang sudah di panggang, dan juga biji kopi yang masih hijau (green beans). "Kafe ini juga menawarkan joint-outlet bagi diaspora Indonesia yang ingin menjual kopi Indonesia," imbuh Nurimansyah.

Nurimansyah berharap pembukaan sejumlah kedei kopi yang menjual kopi Indonesia bisa tumbuh subur di kota-kota Australia. Dengan begitu, ekspor kopi Indonesia ke Australia akan tetap terjaga dan makin meningkat. Para diaspora Indonesia diharapkan bisa menciptakan bisnis kopi dengan membuka toko-toko yang menjual produk Indonesia dan menjadi perpanjangan tangan eksportir Indonesia di Australia.

Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoemadi mengatakan mendukung pembukaan Saman Estate Coffee. Menurutnya, ini merupakan langkah yang baik dan diharapkan dapat bisa terus berkembang. Ia berharap Saman Estate Coffee akan menjelma menjadi rumah kopi Indonesia yang sebenarnya dan menjadi media promosi bagi produk-produk kopi Indonesia.

Sementara CEO & Founder Saman Estate Cofee Teuku Syahrial menyatakan nama Saman diambil dari tari Saman yang berasal tarian dari Aceh. "Tarian yang dilakukan pada saat panen kopi sedang bagus," ujar Syahrial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×